Situs Piala Dunia – Bintang Persis Solo dengan label Piala Dunia 2026, Gervane Kastaneer, secara spektakuler membungkam selebrasi tim tamu, PSM Makassar, dalam laga lanjutan Liga 1 yang penuh gejolak. Pertandingan menegangkan ini tersaji di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (29/11/2025), menyajikan lima gol yang tercipta melalui pertempuran strategis dan individu-individu cemerlang.
Babak Pertama: Persis Solo Ambil Inisiatif Cepat
Sejak peluit awal berbunyi, Persis Solo, yang bertindak sebagai tuan rumah, langsung tancap gas. Mereka menolak untuk berdiam diri dan segera melancarkan serangan bertubi-tubi. Peluang emas pertama hadir cepat, tepatnya di menit ke-4, melalui kaki pemain muda berbakat, Ikhwan Tanamal.
Tanamal menerima umpan silang yang terukur dari sektor kanan penyerangan Persis Solo. Ia berdiri bebas dalam situasi satu lawan satu dengan kiper PSM Makassar, Hilmansyah. Sayangnya, tendangan Ikhwan melambung tinggi di atas mistar gawang, gagal mengkonversi kesempatan emas tersebut menjadi gol pembuka. Momen ini menjadi peringatan keras bagi pertahanan PSM Makassar.
Tekanan dari Persis Solo terus meningkat, dan upaya keras mereka akhirnya membuahkan hasil. Gol pembuka tercipta melalui skema bola mati yang cerdik. Lemparan ke dalam jarak jauh dari Jordy Tutuarima menciptakan kekacauan di kotak penalti PSM. Bola muntah dari upaya tendangan voli Kodai Tanaka yang diblok oleh bek PSM langsung disambar oleh bek tengah Xandro Schenk. Schenk melepaskan tendangan keras yang tak terbendung, merobek jala Hilmansyah dan membawa Persis Solo unggul 1-0.
Setelah gol tersebut, Persis Solo tidak mengendurkan serangan. Serangan spekulatif melalui umpan silang dari Giovani Numberi sempat mengancam Hilmansyah, namun kiper Juku Eja tersebut berhasil berada di posisi yang tepat untuk mengamankan bola.
Pertandingan sempat memanas di pertengahan babak pertama. Di menit ke-25, insiden adu mulut terjadi antara striker Persis Solo, Irfan Jauhari, dan salah satu pemain PSM Makassar. Beruntung, ketegangan ini tidak berlarut-larut, dan wasit berhasil mengendalikan situasi dengan cepat. Setelah tambahan waktu tiga menit, skor 1-0 untuk keunggulan Persis Solo tetap bertahan hingga turun minum.
Babak Kedua: Drama Lima Menit dan Kebangkitan Bintang
Memasuki babak kedua, PSM Makassar yang diasuh oleh pelatih Tomas Trucha, bertekad mengubah peruntungan. Mereka langsung meningkatkan intensitas permainan, mencoba menekan lini belakang Persis Solo dari berbagai sisi—baik melalui sektor sayap, serangan frontal, maupun skema bola mati—untuk mencari gol penyama kedudukan.
Namun, justru Persis Solo yang kembali berhasil memperlebar jarak keunggulan. Tepat di menit ke-60, momen individu brilian dari Gervane Kastaneer terjadi. Kastaneer memenangkan duel satu lawan satu yang sangat intens melawan bek andalan PSM, Yuran Fernandes. Duel “serasa Piala Dunia” ini, sebagaimana disebut, dimenangkan oleh Kastaneer, yang membuat Fernandes terjungkal. Dengan sekali gocekan cerdik, Kastaneer menipu Hilmansyah dan melepaskan tendangan yang sukses mengubah skor menjadi 2-0 untuk Persis Solo. Gol ini menegaskan kualitas Kastaneer sebagai penyerang kelas atas.
Lima Menit Neraka PSM Makassar
Keunggulan dua gol Persis Solo ternyata tidak berlangsung lama. Hanya enam menit berselang, PSM Makassar mendapat angin segar. Di menit ke-66, wasit memberikan hadiah penalti untuk PSM setelah VAR review memastikan adanya handball dari pemain Persis Solo yang memblok tendangan Alex Tank dengan kaki kanan.
Yuran Fernandes maju sebagai eksekutor. Dengan tenang, ia melepaskan tendangan pelan dan terarah yang mengecoh kiper Persis Solo, Muhammad Riyandi. Skor berubah menjadi 2-1, memberi harapan baru bagi Juku Eja.
Luar biasanya, selisih satu gol itu hanya bertahan selama tiga menit! Di menit ke-69, PSM Makassar berhasil menyamakan kedudukan. Victor Luiz mengirimkan umpan terukur yang akurat menuju Savio Roberto yang berdiri bebas tanpa kawalan. Savio, yang lolos dari penjagaan ketat, dengan tenang mengecoh Riyandi. Tendangan Savio ke sisi kanan gawang tidak mampu dihentikan, dan skor berubah dramatis menjadi 2-2.
Kegembiraan PSM Makassar mencapai puncaknya. Gol penyama kedudukan ini memicu selebrasi meriah, karena mereka berhasil bangkit dari ketertinggalan dua gol hanya dalam hitungan menit, mengubah dinamika permainan secara total.
Kastaneer Menutup Drama
Namun, drama di Manahan belum berakhir. Hanya enam menit setelah PSM menyamakan kedudukan, tepatnya di menit ke-78, Gervane Kastaneer sekali lagi menunjukkan kelasnya. Sang striker berlabel Piala Dunia 2026 ini kembali menjadi mimpi buruk bagi pertahanan PSM.
Kastaneer berhasil keluar dari penjagaan ketat para bek lawan dan melepaskan sepakan keras yang sedikit membentur pemain bertahan PSM Makassar. Tendangan ini membuat Hilmansyah kehilangan pandangan. Kiper PSM tersebut gagal menghentikan laju bola yang bersarang di gawangnya.
Gol ketiga Kastaneer dalam pertandingan ini (yang mungkin terjadi, karena ia mencetak gol kedua dan gol penentu, atau ini adalah gol kedua Kastaneer dan gol ketiga Persis Solo), secara efektif membungkam total selebrasi PSM Makassar. Skor berubah menjadi 3-2 untuk Persis Solo, yang sukses merebut kembali keunggulan. Gol ini menjadi penentu kemenangan dramatis Laskar Sambernyawa.
📋 Perubahan Strategi dan Susunan Pemain
Kemenangan ini menjadi sangat penting bagi Persis Solo yang berambisi besar untuk segera keluar dari zona degradasi. Sementara PSM Makassar bertekad merangsek ke papan atas klasemen Liga 1 2025/2026.
Pelatih Persis Solo melakukan beberapa perubahan strategis, menyimpan pemain asing seperti Adriano Castanheira dan Zulfahmi di bangku cadangan, yang disiapkan sebagai kartu truf di babak kedua. Kembalinya Irfan Jauhari ke line-up utama setelah beberapa pekan menjadi pemain pengganti juga memberikan energi baru di lini depan. Selain itu, kehadiran Fuad Sule di lini tengah memberikan stabilitas yang terlihat efektif dalam dua laga terakhir mereka tanpa kekalahan.
Persis Solo menempatkan trio penyerang maut: Kodai Tanaka dan Irfan Jauhari di sayap, mendukung striker utama dan pahlawan kemenangan mereka, Gervane Kastaneer, yang baru-baru ini sukses membawa negaranya lolos ke Piala Dunia 2026.
Di kubu PSM Makassar, pelatih Tomas Trucha menurunkan mayoritas skuad terbaiknya, dengan satu perubahan signifikan di lini depan. Abu Kamara dipercaya mengisi posisi striker, menggantikan Alex Tanque yang sebelumnya mencatatkan hattrick bagi PSM.
Susunan Pemain yang Berlaga:
| Persis Solo (Caretaker: 4-3-3 Attacking) | PSM Makassar (Pelatih: Tomas Trucha) |
| GK: Muhammad Riyandi | GK: Hilman Syah |
| CB: Xandrao Schenk, Cleylton | CB: Aloisio Neto, Yuran Fernandes |
| LB: Giovani Numberi | LB: Victor Luiz |
| RB: Jordy Tutuarima | RB: Mufli Hidayat |
| DMF: Fuad Sule | DMF: Akbar Tanjung |
| CMF: Sho Yamamoto | CMF: Gledson Paixao |
| AMF: Ikwan Tanamal | AMF: Savio Roberto |
| RW: Kodai Tanaka | RW: Victor Dethan |
| LW: Irfan Jauhari | LW: Abu Kamara |
| CF: Gervane Kastaneer | CF: Temopele |
Kemenangan dramatis ini tidak hanya memberikan tiga poin krusial bagi Persis Solo tetapi juga menegaskan pentingnya memiliki penyerang kelas dunia seperti Kastaneer, yang memiliki kemampuan untuk mengubah hasil pertandingan dalam situasi paling krusial.
Perluasan narasi di atas menggunakan gaya bahasa aktif dan penambahan deskripsi untuk memenuhi permintaan non-plagiat dan paragraf pendukung. Mohon diperhatikan bahwa mencapai 2000 kata membutuhkan informasi faktual tambahan yang tidak tersedia dalam teks asli.
