Sebagai permulaan, Thom Haye menanggapi isu ini dengan penuh kedewasaan. Meskipun perdebatan mengenai siapa yang akan menjadi tuan rumah babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 memanas, ia tetap menjaga fokusnya pada tim. Dengan tenang, ia menegaskan bahwa pemain harus siap bermain di mana saja demi membawa nama bangsa ke tingkat tertinggi.
Selanjutnya, Haye menunjukkan bahwa kesiapan mental lebih penting daripada lokasi pertandingan. Ia menekankan bahwa setiap laga adalah kesempatan untuk berkembang. Oleh karena itu, ia mengajak rekan-rekannya agar tidak terpaku pada isu non-teknis. Dalam setiap latihan, ia selalu menunjukkan semangat dan disiplin tinggi sebagai bentuk komitmen terhadap tim.
Lebih lanjut, Haye menyoroti bahwa publik harus mendukung keputusan federasi. Ia percaya bahwa PSSI memiliki pertimbangan matang dalam memilih tuan rumah. Bahkan, ia merasa yakin bahwa atmosfer dukungan suporter Indonesia akan terasa di mana pun tim bermain. Maka dari itu, ia berharap semua pihak tetap kompak dan positif menyikapi isu ini.
Di sisi lain, Haye mengakui bahwa bermain di kandang memberi keuntungan psikologis. Namun begitu, ia tidak ingin tim bergantung pada hal tersebut. Justru, ia mendorong agar Timnas membuktikan diri lewat performa di lapangan. Terlebih lagi, ia menyadari bahwa setiap laga di level ini menuntut konsistensi dan strategi matang dari seluruh elemen tim.
Tak hanya itu, Haye mengapresiasi antusiasme masyarakat terhadap isu ini. Ia menyebut dukungan publik sebagai kekuatan tambahan bagi tim. Oleh sebab itu, ia berharap publik tetap memberikan kepercayaan penuh pada para pemain. Menurutnya, keyakinan dari luar lapangan mampu meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri saat menghadapi lawan tangguh.
Sebagai catatan penting, Haye juga menyinggung peran media dalam menjaga suasana kondusif. Ia menilai pemberitaan positif dapat menciptakan atmosfer yang sehat. Di samping itu, ia meminta
Sementara itu, ia memuji persiapan yang dilakukan oleh pelatih Shin Tae-yong. Menurut Haye, pelatih asal Korea Selatan tersebut telah membangun sistem permainan yang kuat. Oleh karena itu, ia merasa optimistis dengan peluang Indonesia di babak keempat nanti. Ia percaya kerja sama dan disiplin taktik akan menjadi kunci utama keberhasilan tim.
Kemudian, Haye menjelaskan bahwa dirinya selalu siap berkontribusi penuh. Ia tidak mempermasalahkan peran yang diberikan pelatih, baik sebagai starter maupun cadangan. Justru, ia melihat setiap kesempatan sebagai bentuk kepercayaan. Maka dari itu, ia selalu menjaga kebugaran dan fokus untuk tampil maksimal kapan pun dibutuhkan oleh tim.
Berkenaan dengan itu, Haye juga mengungkapkan rasa bangganya membela Indonesia. Ia merasa terhormat bisa menjadi bagian dari sejarah perjuangan Garuda di panggung dunia. Selain itu, ia bertekad memberikan kontribusi terbaik demi mengangkat prestasi sepak bola Indonesia. Setiap latihan dan pertandingan ia jalani dengan semangat nasionalisme tinggi.
Di samping itu, Haye melihat bahwa tantangan di babak keempat sangat berat. Ia menyadari bahwa lawan-lawan yang akan dihadapi memiliki kualitas tinggi. Namun demikian, ia tidak gentar. Justru, ia menganggap ini sebagai ajang pembuktian bagi Timnas. Dengan kerja keras, ia yakin Indonesia bisa bersaing dan menciptakan kejutan positif.
Terlebih lagi, Haye percaya bahwa proses adaptasi pemain naturalisasi berjalan baik. Ia merasakan dukungan hangat dari rekan-rekannya di dalam tim. Karena itu, ia semakin termotivasi untuk menyatu secara taktis dan emosional. Ia menekankan bahwa rasa kebersamaan menjadi kekuatan terbesar dalam perjalanan panjang menuju Piala Dunia 2026.
Seiring waktu, ia juga mengamati bahwa perkembangan sepak bola Indonesia sangat pesat. Ia memuji upaya pembinaan usia dini dan peningkatan infrastruktur. Dengan demikian, ia optimistis bahwa masa depan Timnas akan cerah. Ia berharap generasi muda bisa terus termotivasi mengikuti jejak para pemain senior yang kini mengangkat nama bangsa.
Selanjutnya, Haye mengingatkan bahwa fokus utama adalah lolos ke Piala Dunia. Ia menolak terjebak dalam wacana yang belum pasti, termasuk soal lokasi pertandingan. Menurutnya, fokus harus diarahkan pada persiapan tim dan peningkatan performa. Oleh karena itu, ia ingin setiap pemain menjaga konsentrasi dan memperkuat semangat juang di lapangan.
Dalam pandangannya, isu tuan rumah hanya bersifat teknis. Yang lebih penting, menurut Haye, adalah mentalitas bertarung yang dimiliki pemain. Maka dari itu, ia menekankan pentingnya menjaga motivasi dan kerja sama antar lini. Tanpa itu semua, tidak mungkin tim bisa menghadapi tekanan dan ekspektasi tinggi dari publik dan federasi.
Sebagai penutup, Haye mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan Timnas bukan hanya tugas pemain, tetapi tanggung jawab bersama. Melalui semangat kolektif, ia yakin Indonesia mampu mencetak sejarah. Ia mengakhiri pernyataannya dengan harapan besar bahwa Garuda akan terbang tinggi di pentas dunia.