Gelaran Piala Dunia Antarklub FIFA yang baru saja selesai bukan hanya menyisakan aksi-aksi hebat di lapangan, tetapi juga memperlihatkan tantangan besar yang patut diperhatikan FIFA menjelang Piala Dunia 2026.
Cuaca Ekstrem Jadi Sorotan
Beberapa pertandingan Club World Cup yang digelar di kota-kota panas Amerika Serikat menunjukkan fakta mencemaskan: suhu udara melonjak hingga mendekati 40°C. Para pemain, pelatih, bahkan penonton merasakan langsung dampaknya—kecepatan permainan menurun, jeda pendinginan semakin sering, dan risiko dehidrasi meningkat drastis.
Fakta ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah Piala Dunia 2026 siap menghadapi kondisi serupa?
Piala Dunia 2026 dan Tantangan Musim Panas
Piala Dunia 2026 akan berlangsung di tiga negara—Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Beberapa kota tuan rumah seperti Dallas, Houston, dan Las Vegas dikenal memiliki suhu ekstrem selama musim panas. Jika tidak diantisipasi dengan baik, situasi yang terjadi di Club World Cup bisa terulang, bahkan lebih parah.
Menurut sejumlah pakar, risiko kesehatan akibat paparan panas berlebih bisa berdampak fatal, terutama jika pertandingan dimainkan siang hari. Selain itu, atmosfer pertandingan juga bisa teredam karena kenyamanan penonton terganggu.
FIFA Diminta Bergerak Cepat
Menyadari hal ini, berbagai pihak mendesak FIFA untuk segera mengambil tindakan antisipatif. Beberapa solusi yang diusulkan antara lain:
-
Mengatur jadwal pertandingan pada malam hari.
-
Menyediakan sistem pendingin canggih di stadion.
-
Memastikan jeda hidrasi dan protokol keselamatan diperketat.
FIFA memang menjanjikan fasilitas terbaik, namun Club World Cup menjadi “alarm dini” yang tak bisa diabaikan.
Peringatan Dini Menuju 2026
Momen ini bukan sekadar peristiwa cuaca biasa, melainkan peringatan keras bahwa perubahan iklim bukan ancaman masa depan—ia sudah hadir, dan sepak bola global harus menyesuaikan diri.
Jika FIFA ingin Piala Dunia 2026 berjalan sukses, maka cuaca ekstrem harus menjadi prioritas utama dalam perencanaan. Sepak bola mungkin bisa menyatukan dunia, tapi tanpa perlindungan terhadap pemain dan penonton, semangat itu bisa goyah di bawah terik matahari yang membakar.
Penulis : Sandra