Kejutan di La Paz
Bolivia mencetak sejarah dengan menumbangkan Brasil 1–0 pada laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan (CONMEBOL) di Stadion Hernando Siles, La Paz, Selasa (9/9/2025) waktu setempat. Gol tunggal Miguel Terceros melalui titik putih pada masa tambahan babak pertama memastikan kemenangan berharga bagi tuan rumah.
Hasil ini menjadi catatan penting karena Bolivia jarang mampu menaklukkan Brasil. Dukungan publik La Paz di ketinggian 3.600 meter membuat laga berlangsung dramatis dan penuh tekanan.
Dampak di Klasemen
Kemenangan atas Brasil membawa Bolivia finis di peringkat ketujuh klasemen akhir zona CONMEBOL. Posisi tersebut mengantarkan mereka ke babak playoff antar-konfederasi, jalur terakhir menuju Piala Dunia 2026.
Sementara itu, Brasil harus puas finis di posisi kelima—hasil terburuk dalam sejarah kualifikasi mereka—meski tetap berhak atas tiket langsung ke putaran final.
Kontroversi dan Protes Brasil
Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) melontarkan kritik keras usai laga. Presiden CBF, Samir Xaud, menuding wasit tidak netral dan menyebut suasana pertandingan kacau karena tekanan aparat keamanan lokal serta adanya insiden bola cadangan yang dilempar ke lapangan saat Brasil menyerang.
Pelatih Carlo Ancelotti juga menilai anak asuhnya kesulitan menghadapi kondisi di La Paz, terutama faktor ketinggian udara.
Euforia Bolivia
Sebaliknya, rakyat Bolivia merayakan kemenangan bersejarah ini. Presiden Bolivia, Luis Arce, menyebut hasil tersebut sebagai simbol perjuangan dan kebanggaan nasional. Bolivia kini punya kesempatan besar kembali mencicipi Piala Dunia, setelah terakhir kali tampil pada edisi 1994 di Amerika Serikat.
Jalan Menuju Playoff
Playoff antar-konfederasi akan digelar Maret 2026 di Monterrey dan Guadalajara, Meksiko. Bolivia akan bersaing dengan wakil dari Asia, Afrika, CONCACAF, dan Oseania untuk memperebutkan dua tiket tersisa menuju Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.
Menariknya, hasil undian bisa saja mempertemukan Bolivia dengan Indonesia jika skuad Garuda berhasil meraih tiket playoff dari zona Asia. Pertarungan ini berpotensi menjadi sejarah baru bagi sepak bola Indonesia maupun Bolivia.