Lini Tengah Timnas Indonesia Masih Solid di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026Lini Tengah Timnas Indonesia Masih Solid di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Lini tengah selalu menjadi pusat denyut permainan sepak bola modern. Timnas Indonesia pun tidak bisa melepaskan diri dari fakta ini, terutama menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung pada Oktober 2025. Mantan gelandang Arema FC era Galatama, Efendi Aziz, menilai bahwa warisan Shin Tae-yong berupa trio gelandang masih layak menjadi tumpuan. Ia menyebut nama-nama seperti Thom Haye, Ivar Jenner, dan Nathan Tjoe-A-On sebagai kunci keseimbangan permainan Garuda.

Lini Tengah sebagai Jantung Timnas Indonesia

Efendi Aziz menegaskan bahwa Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia saat ini, harus cermat dalam memilih gelandang. Ia menyebut lini tengah tidak sekadar menjadi penghubung antara lini belakang dan depan, tetapi juga penentu ritme permainan. Jika pemilihan pemain salah, hasil di lapangan bisa berbalik menjadi bumerang.

Menurutnya, lawan dari Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Irak biasanya tampil dengan fisik kuat serta kecepatan tinggi. Situasi itu menuntut kehadiran gelandang petarung yang sanggup menjadi breaker, sekaligus sosok dirigen permainan yang mampu mengatur alur serangan. Dengan kata lain, lini tengah Indonesia wajib hadir dengan kombinasi tenaga, kreativitas, dan stamina yang seimbang.

Trio Warisan Shin Tae-yong

Dalam pandangan Efendi, kombinasi Thom Haye, Ivar Jenner, dan Nathan Tjoe-A-On masih yang terbaik untuk mengisi formasi sentral. Ketiganya sudah menunjukkan performa solid di era Shin Tae-yong. Chemistry mereka juga terbentuk melalui pertandingan-pertandingan penting sebelumnya, sehingga lebih mudah memahami satu sama lain ketika menghadapi tekanan.

Nathan Tjoe-A-On dinilai pantas berperan sebagai breaker. Ia memiliki kemampuan membaca permainan lawan dan agresif dalam duel. Thom Haye tampil sebagai playmaker yang sanggup mengalirkan bola dengan presisi, sementara Ivar Jenner, yang lebih muda, menjadi filter terakhir sebelum bola mencapai lini belakang. Energi dan daya jelajah Jenner membuatnya efektif melindungi pertahanan sekaligus membantu serangan.

Ancaman dari Taktik Lawan

Meski percaya dengan kualitas trio tersebut, Efendi menyadari bahwa Kluivert bisa saja mengubah formasi untuk mengecoh lawan. Arab Saudi maupun Irak sudah pernah berjumpa dengan Timnas Indonesia, sehingga mereka tentu mempelajari pola permainan yang ada. Dengan rotasi atau variasi taktik, Timnas Indonesia bisa menjaga kejutan sekaligus meminimalkan prediksi lawan.

Namun, Efendi mengingatkan agar keputusan Kluivert tetap berpijak pada kondisi terbaik para pemain. Ia menekankan pentingnya diskusi antara pelatih baru dengan pemain lama untuk memahami cara efektif menghadapi karakter gelandang lawan. Keberanian mengubah formasi memang penting, tetapi kecermatan memilih pemain justru lebih menentukan hasil akhir.

Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pentingnya Mental dan Emosi Terkendali

Efendi juga menyoroti sikap Thom Haye saat laga kontra Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Pada momen itu, Haye terlihat emosional hingga enggan berjabat tangan dengan lawan usai pertandingan. Efendi menilai sikap seperti itu harus dikendalikan.

Menurutnya, gelandang sentral tidak boleh larut dalam emosi, apalagi menjadi pusat provokasi yang justru merugikan tim. Sebaliknya, Haye perlu memanfaatkan emosinya untuk memancing reaksi negatif dari pemain lawan. Dengan ketenangan, ia bisa mengendalikan ritme permainan sekaligus membuat lawan kehilangan konsentrasi. Efendi percaya, pengalaman Haye menghadapi tim-tim Timur Tengah akan membantunya lebih dewasa dalam bersikap.

Lini Tengah Sebagai Penentu Hasil

Tidak bisa dipungkiri, keberhasilan Timnas Indonesia di putaran keempat sangat bergantung pada kekuatan lini tengah. Para gelandang akan menjadi filter pertama menghadapi serangan Arab Saudi dan Irak, sekaligus motor utama ketika membangun peluang. Dengan kata lain, kemenangan atau kekalahan sangat mungkin ditentukan oleh seberapa efektif para gelandang menguasai lapangan.

Jika Kluivert mampu meramu kombinasi yang tepat, Indonesia berpeluang tampil mengejutkan. Trio warisan Shin Tae-yong bisa tetap menjadi tulang punggung, tetapi pelatih juga bisa memberi kesempatan pada nama-nama baru untuk menambah variasi. Yang terpenting, setiap gelandang harus tampil disiplin, berani, dan spartan.

Harapan di Putaran Keempat

Efendi menegaskan bahwa lini tengah Indonesia sebenarnya memiliki stok melimpah. Tantangan terbesar justru ada pada proses seleksi. Kluivert tidak boleh hanya terpaku pada popularitas pemain, melainkan harus menilai kesiapan mental, fisik, dan taktik.

Timnas Indonesia memasuki tahap krusial. Putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 bukan hanya soal lolos ke babak berikutnya, tetapi juga ajang pembuktian bahwa Garuda bisa bersaing di level tertinggi. Dengan lini tengah solid, peluang untuk menahan bahkan mengalahkan tim kuat Timur Tengah tetap terbuka lebar.

Kesimpulan

Lini tengah menjadi penentu denyut permainan Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Trio Thom Haye, Ivar Jenner, dan Nathan Tjoe-A-On masih dianggap solid, namun Patrick Kluivert harus cermat dalam menentukan formasi. Efendi Aziz menekankan pentingnya kombinasi tenaga, kreativitas, stamina, serta mental yang terjaga. Jika para gelandang mampu tampil konsisten, Indonesia punya kesempatan besar membuat kejutan dan menjaga asa menuju Piala Dunia 2026.

#TimnasIndonesia #KualifikasiPialaDunia2026 #PatrickKluivert #ShinTaeyong #ThomHaye #IvarJenner #NathanTjoeAOn #SepakbolaIndonesia

By : ceksinii

Timnas Indonesia Andalkan Lini Tengah Kuat Hadapi Arab Saudi dan Irak

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *