Latar Belakang: Jalan Panjang Menuju Putaran Ke-4
Tim nasional Indonesia menempuh perjalanan yang panjang dan penuh drama untuk bisa sampai ke Putaran Ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Perjalanan ini dimulai sejak babak awal kualifikasi, ketika Indonesia harus meladeni Brunei Darussalam di putaran pertama. Kemenangan agregat atas Brunei membuka jalan bagi skuad Garuda untuk melangkah ke fase grup besar (putaran kedua).
Di putaran kedua, Indonesia tergabung dengan Vietnam, Irak, dan Filipina. Lawan-lawan ini bukanlah tim sembarangan, terutama Irak yang sudah cukup lama menjadi salah satu kekuatan Asia Barat. Namun, Indonesia mampu menunjukkan peningkatan performa signifikan, terutama di laga kandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Dukungan puluhan ribu suporter menjadi energi tambahan yang membuat tim asuhan Shin Tae-yong bisa tampil percaya diri.
Hasil gemilang melawan Vietnam, serta beberapa poin krusial melawan Irak dan Filipina, akhirnya mengantarkan Indonesia melaju ke putaran ketiga — sebuah pencapaian historis karena ini pertama kalinya Indonesia berhasil mencapai tahap itu. Dari putaran ketiga inilah tiket ke putaran ke-4 akhirnya didapat, setelah finis di posisi keempat grup.
Sistem Kualifikasi: Jalur Panjang Asia
Zona Asia (AFC) dikenal sebagai salah satu jalur kualifikasi terberat di dunia, mengingat jumlah negara peserta yang sangat banyak dan kualitas tim yang kian merata. Untuk Piala Dunia 2026, Asia mendapatkan 8,5 tiket (delapan langsung + satu lewat play-off antar konfederasi).
-
Putaran pertama: tim-tim peringkat terbawah saling bertemu.
-
Putaran kedua: 36 tim dibagi ke 9 grup.
-
Putaran ketiga: 18 tim terbaik melaju, dibagi ke dalam 3 grup.
-
Putaran keempat: 6 tim yang finis posisi ketiga dan keempat di putaran ketiga dibagi jadi dua grup berisi 3 tim.
-
Putaran kelima: dua runner-up putaran keempat saling bertemu, pemenangnya masuk ke play-off antar konfederasi.
Indonesia kini berada di Putaran ke-4, artinya hanya selangkah lagi menuju peluang historis lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Lawan Berat Menanti: Saudi Arabia dan Irak
Saudi Arabia
Tim asal Asia Barat ini merupakan langganan Piala Dunia. Mereka bahkan tampil di edisi 2022 di Qatar, dan sempat mencatat kemenangan bersejarah melawan Argentina di fase grup. Tim ini dikenal memiliki fisik yang kuat, disiplin taktik, serta pemain-pemain yang kini banyak berkarier di liga domestik Saudi Pro League yang diisi oleh bintang kelas dunia.
Namun, Indonesia punya modal percaya diri menghadapi mereka. Pada putaran ketiga lalu, Indonesia pernah mengalahkan Saudi Arabia dengan skor mengejutkan 2-0. Kemenangan itu menjadi salah satu laga terbaik timnas dalam dua dekade terakhir, serta menumbuhkan kepercayaan diri bahwa menghadapi tim kuat bukanlah hal mustahil.
Irak
Irak adalah lawan lain yang sama tangguhnya. Juara Piala Asia 2007 ini memiliki tradisi sepak bola yang kuat. Dalam beberapa tahun terakhir, Irak memperlihatkan konsistensi dengan menurunkan skuad yang berisi kombinasi pemain muda berbakat dan senior berpengalaman. Mereka juga sempat menjadi batu sandungan bagi tim-tim Asia Timur.
Irak memiliki gaya permainan agresif, pressing tinggi, dan serangan cepat. Untuk Indonesia, menghadapi Irak berarti harus siap dengan disiplin bertahan dan kemampuan transisi menyerang yang efektif.
Kondisi Timnas Indonesia: Optimisme dan Realita
Skuad Indonesia saat ini dihuni oleh generasi emas baru, berkat program naturalisasi dan pembinaan usia muda yang lebih baik. Nama-nama seperti Marselino Ferdinan, Rafael Struick, Ivar Jenner, Justin Hubner, hingga Elkan Baggott menjadi wajah baru tim Garuda. Selain itu, Shin Tae-yong juga berperan penting dalam meningkatkan mental bertanding, disiplin taktik, dan stamina pemain.
Kelebihan Indonesia:
-
Kecepatan serangan balik — pemain muda Indonesia cepat dalam transisi menyerang.
-
Mentalitas meningkat — hasil positif melawan tim besar menambah kepercayaan diri.
-
Dukungan publik — animo suporter yang luar biasa menjadi motivasi tambahan.
Kekurangan Indonesia:
-
Kedalaman skuad masih terbatas. Jika pemain inti cedera, kualitas pengganti tidak selalu setara.
-
Pengalaman internasional — sebagian besar pemain belum terbiasa menghadapi laga berintensitas tinggi secara konsisten.
-
Efektivitas penyelesaian akhir — meski banyak peluang tercipta, sering kali finishing masih menjadi masalah.

Analisis Taktik
Shin Tae-yong dikenal fleksibel dalam meracik strategi. Melawan tim kuat, ia kerap menerapkan pola 4-3-3 atau 5-4-1 dengan transisi cepat ke depan. Kunci sukses Indonesia di putaran ini kemungkinan besar terletak pada:
-
Kompak bertahan: Menutup ruang di tengah agar lawan kesulitan membangun serangan.
-
Memanfaatkan bola mati: Indonesia punya keunggulan tinggi badan dari pemain naturalisasi, bisa dimaksimalkan lewat set piece.
-
Serangan balik cepat: Kecepatan Marselino, Ragnar Oratmangoen, atau Rafael Struick bisa jadi senjata utama.
Dukungan Publik dan Atmosfer Sepak Bola
Tidak bisa dipungkiri, dukungan publik menjadi salah satu elemen penting dalam perjalanan Indonesia. Stadion Gelora Bung Karno hampir selalu penuh ketika timnas bermain di kandang. Nyanyian suporter, koreografi megah, hingga atmosfer intimidatif menjadi faktor tambahan yang sering membuat lawan tertekan.
Meski begitu, di putaran ke-4 ini semua pertandingan akan dimainkan di venue sentral (centralised). Artinya, Indonesia harus bisa membuktikan bahwa performa mereka tidak hanya hebat ketika bermain di kandang, tapi juga bisa konsisten di lapangan netral.
Prediksi Peluang Indonesia
Lolos langsung sebagai juara grup tentu menjadi target utama, tapi realistisnya Indonesia harus bersiap untuk bersaing ketat hingga laga terakhir.
-
Skenario ideal: Indonesia menang atas Saudi Arabia, minimal imbang melawan Irak. Jika hasil grup mendukung, Indonesia bisa lolos langsung.
-
Skenario realistis: Indonesia finis sebagai runner-up grup. Ini berarti harus bertarung di putaran ke-5, lalu jika menang, masuk ke play-off antar konfederasi (melawan tim dari Amerika Selatan, Afrika, atau CONCACAF).
-
Skenario terburuk: Gagal mengumpulkan poin maksimal, finis di posisi ketiga, dan mimpi Piala Dunia harus ditunda lagi.
Harapan Besar: Momentum Sejarah
Bagi Indonesia, lolos ke Piala Dunia adalah impian yang sudah ditunggu lebih dari 80 tahun sejak federasi pertama kali berdiri. Partisipasi Indonesia (saat itu Hindia Belanda) di Piala Dunia 1938 hanyalah catatan sejarah tanpa kemenangan. Kini, ada peluang nyata untuk mengulang sejarah dengan cara yang lebih membanggakan: lolos dengan usaha sendiri.
Generasi muda, dukungan masyarakat, dan perbaikan sistem sepak bola menjadi fondasi penting. Jika momentum ini bisa dijaga, Indonesia tidak hanya bisa berharap lolos ke Piala Dunia 2026, tapi juga menjadi tim yang konsisten bersaing di level Asia.
Kesimpulan
Putaran ke-4 kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah ujian terbesar timnas Indonesia sejauh ini. Berhadapan dengan Saudi Arabia dan Irak jelas bukan perkara mudah. Namun, dengan strategi yang tepat, mental yang kuat, dan sedikit keberuntungan, peluang untuk mencetak sejarah tetap terbuka lebar.
Inilah saatnya Indonesia membuktikan bahwa sepak bola Tanah Air sudah berkembang jauh. Setiap pertandingan akan menjadi final, dan seluruh rakyat menaruh harapan besar pada skuad Garuda.
Di produksi oleh: yukmaju.com