Skuad Arab Saudi untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026: Elang Hijau Andalkan Pengalaman dan Bintang Asia
Herve Renard Umumkan 26 Pemain Andalan Skuad Arab Saudi
Pelatih tim nasional Arab Saudi, Herve Renard, resmi merilis daftar skuad berisi 26 pemain yang akan berlaga pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan penting ini mempertemukan Arab Saudi dengan dua lawan tangguh, yaitu Indonesia dan Irak, di Grup B. Dari laga ini, Elang Hijau berharap dapat mengamankan tiket menuju putaran final Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Renard memilih skuad dengan sangat hati-hati. Pelatih asal Prancis itu menekankan keseimbangan antara pemain berpengalaman dan bintang muda potensial. Namun, ia tetap mengutamakan pengalaman untuk memastikan Arab Saudi tampil maksimal di fase kritis ini. Beberapa nama muda terpaksa dicoret, digantikan oleh pemain yang telah terbukti di level internasional.
Bintang Arab Saudi Masuk Daftar
Dalam daftar terbaru yang diumumkan pada Senin (29/9), sejumlah nama besar masuk sebagai pilar utama. Kapten tim sekaligus ikon sepak bola Asia, Salem Al-Dawsari dari Al-Hilal, kembali dipercaya untuk memimpin tim. Kehadirannya sangat penting, mengingat pengaruh besar yang ia miliki di dalam maupun luar lapangan.
Selain Salem, terdapat pemain kunci lainnya seperti Firas Albrikan (Al-Ahli), Mohammed Kanno (Al-Hilal), Hassan Altambakti (Al-Hilal), dan Saleh Alshehri (Al-Ittihad). Kehadiran mereka menegaskan tekad Arab Saudi untuk tampil garang dan tidak memberi ruang kepada lawan. Dengan kombinasi gelandang pekerja keras dan penyerang tajam, Renard berharap bisa memaksimalkan setiap peluang di laga krusial.
Penentuan Jadwal yang Unik
Babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan berlangsung dengan sistem yang sedikit berbeda. Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menetapkan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah pertandingan, menggantikan format lama yang menggunakan tempat netral. Keputusan ini tentu menguntungkan Elang Hijau karena bisa merasakan atmosfer kandang meski berbagi tuan rumah dengan Qatar.
Arab Saudi akan menghadapi Indonesia pada 8 Oktober dan melawan Irak pada 14 Oktober, dengan jeda istirahat enam hari. Namun, situasi berbeda justru dialami oleh Indonesia dan Irak. Kedua tim ini harus menghadapi jadwal padat, hanya berjarak tiga hari antarpertandingan. Indonesia dijadwalkan melawan Arab Saudi (8 Oktober) dan Irak (11 Oktober), sementara Irak bertemu Indonesia (11 Oktober) lalu menghadapi Arab Saudi (14 Oktober). Pola jadwal ini membuat Arab Saudi dipandang lebih diuntungkan dari sisi persiapan fisik.
Harapan Besar Menuju Piala Dunia
Arab Saudi memiliki sejarah yang cukup kuat di ajang Piala Dunia. Mereka tercatat sudah enam kali tampil di putaran final, termasuk edisi 2018 dan 2022. Bahkan, kemenangan bersejarah atas Argentina di fase grup Piala Dunia 2022 membuat nama Arab Saudi harum di dunia internasional. Dengan tradisi tersebut, wajar bila ekspektasi masyarakat begitu tinggi pada skuad kali ini.
Renard menegaskan, hanya dengan mental juara dan fokus penuh, Arab Saudi bisa merebut tiket otomatis ke Piala Dunia 2026. Aturan yang berlaku adalah hanya juara grup yang berhak lolos langsung, sementara tim peringkat kedua harus menjalani laga tambahan di babak kelima. Situasi ini membuat setiap pertandingan terasa seperti final bagi Elang Hijau.
Komposisi Pemain: Gabungan Liga Lokal dan Eropa
Salah satu hal menarik dari daftar kali ini adalah kehadiran beberapa pemain yang berkarier di luar negeri. Nama Marwan Alsahafi yang bermain untuk Royal Antwerp di Belgia dan Muhannad Alsaad dari Lausanne Sport di Swiss menunjukkan bahwa Arab Saudi mulai membuka diri pada pengalaman internasional. Kombinasi pemain lokal dari klub besar seperti Al-Hilal, Al-Nassr, Al-Ittihad, dan Al-Ahli dengan pemain yang berkarier di Eropa diharapkan bisa memperkaya taktik permainan.
Dominasi pemain dari liga domestik masih sangat terlihat. Klub-klub besar seperti Al-Hilal dan Al-Nassr menjadi penyumbang terbanyak dalam skuad. Hal ini tidak mengherankan, mengingat kedua klub tersebut mendominasi kompetisi domestik dan memiliki fasilitas modern untuk menunjang perkembangan pemain.
Daftar Lengkap Pemain Arab Saudi
Kiper
-
Raghid Najjar (Al-Nassr)
-
Mohamed Alyami (Al-Hilal)
-
Abdulrahman Alsanbi (Al-Ahli)
-
Nawaf Alaqidi (Al-Nassr)
Bek
-
Saud Abdulhamid (RC Lens)
-
Ali Majrashi (Al-Ahli)
-
Hassan Altambakti (Al-Hilal)
-
Saad Almousa (Al-Ittihad)
-
Mohammed Sulaiman (Al-Ahli)
-
Jehad Thakri (Al-Qadsiah)
-
Moteb Alharbi (Al-Hilal)
-
Nawaf Buwashi (Al-Nassr)
Gelandang
-
Abdullah Alkhaibari (Al-Nassr)
-
Mohamed Kanno (Al-Hilal)
-
Ziyad Aljohani (Al-Ahli)
-
Musab Aljuwayr (Al-Qadsiah)
-
Ali Alhassan (Al-Nassr)
-
Nasser Aldawsari (Al-Hilal)
-
Marwan Alsahafi (Royal Antwerp)
-
Muhannad Alsaad (Lausanne Sport)
Penyerang
-
Saleh Abulashamat (Al-Ahli)
-
Abdullah Alhamddan (Al-Hilal)
-
Aiman Yahya (Al-Nassr)
-
Abdulrahman Alobud (Al-Ittihad)
-
Salem Aldawsari (Al-Hilal)
-
Firas Albrikan (Al-Ahli)
-
Saleh Alshehri (Al-Ittihad)
Lawan yang Harus Diwaspadai
Meski Arab Saudi berada di atas kertas sebagai favorit, mereka tidak bisa meremehkan Indonesia dan Irak. Timnas Indonesia kini mengalami perkembangan pesat di bawah Shin Tae-yong. Sejumlah pemain naturalisasi berkualitas Eropa memperkuat Garuda, yang bisa menjadi ancaman nyata bagi pertahanan Arab Saudi.
Sementara itu, Irak juga dikenal sebagai tim dengan fisik kuat dan semangat juang tinggi. Mereka memiliki tradisi panjang di sepak bola Asia, termasuk sebagai juara Piala Asia 2007. Kedua lawan ini bisa menyulitkan jika Arab Saudi kehilangan konsentrasi.
Fokus pada Konsistensi
Herve Renard menekankan pentingnya konsistensi sepanjang pertandingan. Arab Saudi tidak boleh hanya mengandalkan nama besar, melainkan harus menunjukkan kerja sama tim yang solid. Pengalaman pahit tersingkir lebih cepat di beberapa turnamen lalu menjadi pelajaran berharga.
Dengan dukungan penuh suporter, pengalaman para pemain senior, dan kepercayaan diri yang tinggi, Arab Saudi berambisi mengunci posisi teratas Grup B. Jika berhasil, tiket ke Piala Dunia 2026 akan menjadi hadiah manis sekaligus bukti nyata bahwa Elang Hijau masih menjadi kekuatan utama di Asia.
