Kemenangan tersebut memperpanjang catatan sempurna Timnas Inggris di babak kualifikasi, dengan dua gol dari Harry Kane serta penyelesaian apik dari Anthony Gordon dan Eberechi Eze yang menegaskan dominasi tim asuhan Tuchel di Riga.
Setelah laga, Thomas Tuchel menilai timnya kini makin solid dan menunjukkan karakter bermain yang khas.
“Luar biasa. Suasana di ruang ganti sangat baik. Rasanya berbeda karena ini memang mimpi kami untuk bisa ke Amerika, dan kami melakukannya lagi dengan performa hebat dan hasil luar biasa. Saya sangat senang,” ujar Tuchel kepada ITV.
Menurut pelatih asal Jerman itu, kekompakan tim dan intensitas permainan menjadi kunci di balik keberhasilan Timnas Inggris tampil konsisten.
“Kami mendominasi pertandingan, kami lapar akan kemenangan. Kami sering merebut bola di area lawan. Ini bagus — kami berada di jalur yang tepat,” katanya.
“Ada rasa seperti klub karena kami bermain sangat agresif dengan pressing tinggi. Permainan ini sangat fisik, jadi semua pemain harus berkomitmen pada ide tersebut. Tanpa itu, pressing tinggi tidak akan berhasil.”

Thomas Tuchel juga menegaskan bahwa skuad Inggris saat ini punya etos kerja tinggi.
“Anak-anak berlatih di level yang luar biasa dan grup ini sangat menyenangkan untuk dilatih. Langkah demi langkah, kami semakin dekat ke level yang kami inginkan.”
Meski sempat mendapat “ejekan ringan” dari sebagian suporter di babak pertama, Tuchel menanggapinya dengan santai.
“Saya mendapat sedikit stick di babak pertama, tapi itu wajar dan lucu. Saya menghargai selera humor mereka. Dukungan dari awal hingga akhir sungguh luar biasa,” ujarnya.
Selain itu, Tuchel kembali menyanjung Harry Kane, yang dinilainya sebagai salah satu penyerang terbaik yang pernah ia tangani.
“Dia berada di puncak daftar itu. Kondisinya luar biasa — baik secara mental maupun fisik — dan penuh kepercayaan diri,” tambah Tuchel.
Sementara itu, Anthony Gordon juga mencuri perhatian lewat performa gemilangnya. Pemain muda Newcastle United itu mengaku bangga bisa berkontribusi dan siap bersaing dengan pemain lain, termasuk Marcus Rashford yang kini dipinjamkan ke Barcelona.
“Luar biasa. Ini sesuatu yang saya impikan sejak kecil. Baru benar-benar terasa ketika saya masuk ruang ganti dan melihat semua orang merayakan,” ujar Gordon kepada BBC 5 Live.
“Saya rasa tiga pertandingan terakhir adalah yang terbaik saya bersama Inggris, tapi saya tahu masih bisa lebih baik lagi. Kalau ingin menjadi winger kelas dunia, saya harus terus berkembang.”
“Saya tidak takut bersaing. Kompetisi justru membuat saya lebih baik, membuat kami semua lebih baik. Setiap anak laki-laki bermimpi bermain di Piala Dunia untuk Inggris.”
Dengan suasana positif di ruang ganti, performa konsisten para pemain muda, dan kepemimpinan Tuchel yang membawa pendekatan modern serta intensitas tinggi, timnas Inggris kini terlihat semakin solid — layaknya sebuah klub besar yang siap bersinar di Piala Dunia 2026.

Sumber: LALIGA365