Swedia Tunjuk Graham Potter Demi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Masih Tanpa Pelatih BaruSwedia Tunjuk Graham Potter Demi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Masih Tanpa Pelatih Baru

Dari Chelsea ke Timnas Swedia: Misi Berat Potter di Tengah Krisis

Timnas Swedia resmi menunjuk Graham Potter sebagai pelatih baru mereka pada Senin (20/10/2025). Mantan pelatih Chelsea itu kini memegang kendali Blågult — julukan Swedia — dengan misi besar: membawa negaranya lolos ke Piala Dunia 2026.

Penunjukan Potter ini terbilang mengejutkan, mengingat pria berusia 50 tahun itu baru saja menganggur usai didepak West Ham pada September lalu. Sebelumnya, ia juga dipecat Chelsea pada 2023 setelah hanya tujuh bulan menjabat di Stamford Bridge.

Namun, Potter bukan sosok asing bagi publik Swedia. Ia pernah mengukir kisah sukses bersama Ostersund, klub kecil yang ia sulap menjadi kuda hitam di Eropa. Selama tujuh tahun (2011–2018), Potter membawa Ostersund menembus papan atas Liga Swedia dan bahkan berkompetisi di ajang Europa League — sebuah pencapaian luar biasa untuk tim sekelas mereka.

Kini, Potter kembali ke negeri Skandinavia itu, bukan sebagai pelatih klub kecil, tetapi sebagai juru selamat tim nasional yang sedang terpuruk.

Kontrak Pendek, Target Berat

Federasi Sepak Bola Swedia memberikan Potter kontrak jangka pendek hingga Maret 2026, tepat saat kalender Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa berakhir. Perpanjangan kontraknya akan bergantung pada satu hal: apakah ia mampu membawa Swedia lolos ke turnamen empat tahunan tersebut.

“Saya merasa sangat tersanjung dengan tugas ini, tetapi juga sangat termotivasi,” ujar Potter dikutip dari BBC. “Swedia memiliki pemain-pemain hebat yang tampil di liga-liga terbaik dunia setiap minggunya. Tugas saya adalah menciptakan kondisi terbaik agar tim ini bisa kembali ke level tertinggi dan tampil di Piala Dunia musim panas mendatang.”

Meski penuh semangat, tantangan yang dihadapi Potter tak bisa dianggap enteng. Swedia kini terpuruk di dasar klasemen Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa. Dari empat pertandingan, mereka hanya mampu mengumpulkan satu poin di bawah arahan pelatih sebelumnya, Jon Dahl Tomasson.

Dengan dua laga tersisa, peluang Swedia lolos secara langsung hampir mustahil. Mereka harus berjuang mati-matian untuk setidaknya finis sebagai runner-up grup agar bisa masuk jalur play-off.

Selain itu, masih ada jalur alternatif melalui peringkat UEFA Nations League, yang bisa menjadi penyelamat terakhir bagi Potter dan timnya.

Swedia Bukan Tim Sembarangan

Meski sedang terpuruk, Swedia tetap punya skuad berisi pemain berkualitas. Nama-nama seperti Alexander Isak (Newcastle United), Dejan Kulusevski (Tottenham Hotspur), dan Viktor Gyökeres (Sporting CP) adalah pemain yang tampil gemilang di liga top Eropa.

Potter diharapkan mampu membangun kembali semangat tim dan menciptakan pola permainan yang solid — sesuatu yang hilang sejak era Janne Andersson berakhir.

Kehadiran Potter dianggap tepat karena ia dikenal sebagai pelatih dengan filosofi sepak bola modern, mengutamakan penguasaan bola, pressing cepat, dan kreativitas di lini tengah. Hal itu diharapkan dapat mengembalikan jati diri Swedia sebagai tim yang disiplin, tangguh, namun tetap atraktif.

Swedia Tunjuk Graham Potter Demi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Masih Tanpa Pelatih Baru

Domino Efek: Banyak Pelatih Terdepak

Pemecatan Tomasson dari kursi pelatih Swedia hanyalah bagian kecil dari gelombang besar pergantian pelatih di Eropa dan Asia akibat hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pada Oktober 2025 ini saja, sudah ada empat pelatih nasional yang kehilangan jabatannya:

  • Jon Dahl Tomasson (Swedia)

  • Dragan Stojkovic (Serbia)

  • Ivan Hasek (Republik Ceko)

  • Patrick Kluivert (Indonesia)

Namun, dari keempatnya, baru Swedia yang bergerak cepat menunjuk pengganti tetap. Serbia sementara ditangani oleh Zoran Mirkovic sebagai caretaker, sementara Republik Ceko dikabarkan masih menyiapkan pelatih interim.

Di sisi lain, Timnas Indonesia hingga kini belum juga mengumumkan sosok pengganti Patrick Kluivert.

Indonesia Masih Tanpa Nahkoda

Kepergian Kluivert dari kursi pelatih Garuda menyisakan tanda tanya besar. Publik menunggu langkah cepat PSSI untuk menunjuk pengganti yang bisa mengembalikan semangat Timnas Indonesia di sisa kualifikasi.

Nama Louis van Gaal sempat mencuat sebagai kandidat kuat, namun kabar terbaru menyebutkan bahwa mantan pelatih Belanda itu sudah tidak lagi masuk radar federasi. Beberapa nama lokal dan asing juga dirumorkan, tetapi belum ada konfirmasi resmi.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena tanpa kejelasan di posisi pelatih, skuad Garuda bisa kehilangan arah. Sementara negara lain sudah mulai berbenah, Indonesia masih mencari figur ideal untuk menakhodai tim yang tengah berusaha bangkit dari keterpurukan.

Belajar dari Swedia

Langkah cepat Federasi Sepak Bola Swedia bisa menjadi contoh bagi PSSI. Meski dalam situasi sulit, mereka berani mengambil keputusan strategis dengan menunjuk pelatih berpengalaman seperti Graham Potter.

Potter tidak hanya membawa taktik baru, tetapi juga semangat dan reputasi internasional yang dapat membangkitkan moral pemain. Di sisi lain, Indonesia perlu meniru keberanian semacam ini — memilih pelatih bukan hanya karena nama besar, tetapi karena visi dan kemampuannya membangun tim dalam jangka panjang.

Dengan dua laga sisa di kualifikasi, waktu terus berjalan. Jika ingin menjaga asa menuju babak berikutnya atau sekadar memperbaiki peringkat FIFA, Indonesia tak boleh terlalu lama terjebak dalam ketidakpastian.

Kesimpulan: Dua Nasib, Satu Tujuan

Swedia dan Indonesia kini berada di persimpangan yang sama: sama-sama sedang berjuang keluar dari masa sulit dan mengincar tiket Piala Dunia 2026. Bedanya, Swedia sudah bergerak dengan menaruh kepercayaan pada Graham Potter, sementara Indonesia masih menunggu langkah konkret dari federasi.

Potter sendiri tahu bahwa tugasnya ibarat melewati lubang jarum. Namun, sejarah membuktikan ia bukan pelatih yang mudah menyerah. Jika mampu mengulangi keajaiban seperti saat di Ostersund, bukan mustahil Swedia kembali bersinar di panggung dunia.

Kini tinggal menunggu: apakah Timnas Indonesia akan segera menemukan sosok penyelamat yang bisa membawa Garuda terbang tinggi lagi?

Satu hal pasti — waktu tak akan menunggu.

#GrahamPotter #TimnasSwedia #PialaDunia2026 #KualifikasiPialaDunia #PatrickKluivert #TimnasIndonesia #PelatihBaruTimnas #SepakBolaDunia #PSSI #BeritaBola #Swedia #BeritaOlahraga #PotterKeSwedia #PialaDunia #FootballNews

By : ceksinii

Swedia Tunjuk Graham Potter Demi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Masih Tanpa Pelatih Baru

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *