Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, dikabarkan tengah mengincar bintang muda Juventus, Kenan Yildiz. Nama pemain asal Turki itu disebut menjadi salah satu prioritas utama Madrid di bursa transfer mendatang.
Kabar tersebut diungkapkan oleh agen sekaligus perantara asal Italia, Giovanni Branchini. Ia menyebut bahwa Alonso benar-benar mengagumi kemampuan Yildiz.
Yildiz tampil gemilang bersama Juventus musim ini dan menarik perhatian banyak klub besar Eropa. Performa konsistennya membuat Real Madrid tertarik untuk segera bergerak.
Musim ini, Yildiz sudah memainkan 14 pertandingan di seluruh kompetisi dengan mencetak lima gol dan enam assist. Ia bermain selama 74 menit saat Juventus menghadapi Real Madrid di Santiago Bernabeu.
Giovanni Branchini mengonfirmasi bahwa Xabi Alonso ingin membawa Kenan Yildiz ke Real Madrid. Menurutnya, pelatih asal Spanyol itu menaruh kepercayaan besar pada kemampuan penyerang berusia 19 tahun tersebut.
Branchini menambahkan bahwa Alonso bahkan bersedia melepas sejumlah pemain demi mewujudkan transfer ini. Hanya Kylian Mbappé yang menjadi pengecualian dalam rencananya.
“Xabi Alonso ingin Yildiz bermain di Real Madrid,” ujar Branchini kepada TMW.
“Ia bersedia melepas siapa pun, kecuali Kylian Mbappe, demi mendapatkannya,” lanjutnya.
Branchini menjelaskan bahwa Juventus kini menilai Yildiz dengan harga fantastis, mencapai 100 juta euro. Menurutnya, angka tersebut sudah menjadi hal yang wajar di pasar pemain muda saat ini.
Ia juga menyinggung situasi serupa yang dialami Nico Williams, yang sempat diincar banyak klub besar sebelum memperpanjang kontrak dengan Athletic Club.
“Juventus saat ini meminta 100 juta euro, tapi semua klub melakukan hal yang sama, karena selalu ada tim yang bersedia membayar harga itu,” kata Branchini.
“Lalu ada kasus Nico Williams, pemain yang diinginkan banyak klub besar dunia, tetapi memilih bertahan di Athletic Club. Yildiz adalah permintaan langsung dari pelatih, ia benar-benar dikagumi,” tambahnya.
Jika Yildiz benar-benar bergabung ke Real Madrid, ia berpeluang bereuni dengan Dean Huijsen, mantan bek Juventus yang kini memperkuat Los Blancos. Branchini menilai penjualan Huijsen adalah keputusan yang terlalu terburu-buru.
Ia menyebut Juventus kerap terpaksa melepas pemain karena tekanan finansial. Namun, menurutnya beberapa keputusan transfer lain juga patut dipertanyakan.
“Huijsen dijual dengan cara yang buruk, tapi hal seperti itu bisa terjadi ketika klub harus menjual pemain dengan segera,” ujar Branchini.
“Menurut saya, ada keputusan lain yang lebih layak dipertanyakan, seperti transfer Di Gregorio, meski ia tampil hebat melawan Real Madrid, atau Douglas Luiz yang harus dilepas Aston Villa. Namun saya masih percaya Juventus bukan tim yang buruk,” tutupnya.