Kehadiran Luka Modric benar-benar memberi warna baru di lini tengah AC Milan musim ini. Setelah kontraknya bersama Real Madrid berakhir, gelandang asal Kroasia itu memilih melanjutkan kariernya di San Siro. Kepindahan yang sempat diragukan banyak pihak, justru berubah jadi keputusan cemerlang bagi Rossoneri.

Modric langsung menjadi sosok sentral dalam permainan Milan. Dengan pengalamannya sebagai jenderal lapangan tengah, ia mampu mengatur tempo dan mengalirkan bola dengan ketenangan khasnya. Sentuhan elegan dan visi bermainnya menghidupkan serangan Milan dari segala lini.

Sejauh ini, pemain berusia 40 tahun itu sudah tampil sembilan kali di semua ajang kompetisi. Dari jumlah itu, ia menyumbang satu gol dan dua assist. Di Serie A , Modric tampil delapan kali dan tetap menjadi pilihan utama Massimiliano Allegri dalam berbagai situasi pertandingan.

Tak hanya berkontribusi di lapangan, Modric juga menjadi panutan bagi pemain muda Milan. Sikap profesional dan kualitasnya membuat rekan-rekannya cepat beradaptasi dengan gaya bermain yang lebih terorganisir dan matang.

Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri, tak ragu menyebut Luka Modric sebagai sosok kunci dalam skema team musim ini. Menurut Allegri, pengalaman dan kecerdasan bermain Modric menjadikannya pemain yang tak tergantikan di lini tengah Rossoneri.

“Luka sangat pandai mengatur dirinya sendiri, dan ia sangat piawai bermain di depan pertahanan lawan sehingga ia berlari dengan baik dan membuatnya tampak seperti banyak berlari. Ia juga bermain sepak bola dengan sangat baik,” ujar Allegri seperti dikutip dari MilanNews.

Bagi Allegri, kontribusi Modric tidak sekadar soal assist atau gol, tetapi juga tentang bagaimana ia mempengaruhi ritme permainan. Kehadirannya memberikan keseimbangan antara kreativitas dan kontrol di lini tengah Milan.

“Jadi semakin sering ia bermain, semakin baik untuk semua orang,” sambung Allegri, menegaskan hal yang penting dalam setiap pertandingan.

Sementara itu bek AC Milan, Fikayo Tomori, juga melihat pengaruh besar Modric di ruang ganti Rossoneri. Ia menilai Modric membawa aura kemenangan yang sangat dibutuhkan untuk menjaga semangat juang tim sepanjang musim. “Bisa jadi ya,” jawab Tomori ketika ditanya apakah Modric bisa memberikan efek yang sama seperti Zlatan Ibrahimovic, via MilanNews . 

Menurut Tomori, Modric mungkin tak banyak berteriak seperti Zlatan Ibrahimovic, namun kehadirannya memberi contoh nyata tentang profesionalisme dan konsistensi. Hal itu membuat para pemain muda Milan belajar langsung dari seorang juara sejati.

“Mereka berbeda. Keduanya berpengalaman, tetapi Zlatan sedikit lebih tangguh, ia akan berbicara untuk membangkitkan semangat tim, sementara Modric menunjukkan cara bermain, cara berlatih, cara menghadapi pertandingan. Mereka berdua adalah contoh yang patut ditiru,” pujinya.

Zlatan Ibrahimovic sendiri pernah menjadi motor kebangkitan Milan ketika menjuarai Serie A pada musim 2021/22. Kini, Tomori melihat semangat serupa kembali tumbuh di skuad asuhan Allegri, kali ini lewat pengaruh tenang dan elegan seorang Luka Modric.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *