Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) akhirnya buka suara terkait berbagai sorotan mengenai transparansi dan keadilan dalam proses kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Sejumlah pihak sebelumnya mempertanyakan mekanisme penjadwalan, keputusan wasit, hingga proses penentuan venue. Hal ini dianggap menimbulkan tanda tanya dalam perjalanan menuju pesta sepak bola terbesar dunia tersebut. Menjawab hal itu, AFC menyampaikan klarifikasi resmi sekaligus menegaskan komitmennya terhadap fair play dan integritas kompetisi.
AFC Tegaskan Prosedur Sudah Sesuai Regulasi FIFA
Dalam pernyataannya, AFC menekankan bahwa seluruh sistem kualifikasi Piala Dunia 2026 disusun dengan mengikuti standar FIFA. Dalam Hal ini termasuk regulasi teknis, sistem drawing, hingga penunjukan perangkat pertandingan. AFC juga menegaskan bahwa setiap keputusan kunci telah melalui evaluasi ketat dan melibatkan komite independen.
“Semua proses, termasuk penjadwalan dan penunjukan wasit, dilakukan berdasarkan protokol resmi dan audit internal untuk menjamin integritas kompetisi,” tulis AFC dalam pernyataan tertulisnya.
Klarifikasi tersebut hadir usai meningkatnya kritik dari sejumlah media dan penggemar sepak bola yang menilai adanya ketimpangan perlakuan antarnegara peserta. Beberapa menyoroti keputusan-keputusan kontroversial di lapangan, sementara yang lain mempersoalkan perubahan jadwal dan lokasi pertandingan tertentu.
Sistem Penunjukan Wasit Jadi Sorotan
Salah satu titik perhatian publik adalah penunjukan wasit. Beberapa pertandingan di babak kualifikasi sebelumnya sempat memunculkan kontroversi akibat sejumlah keputusan di lapangan yang dinilai merugikan tim tertentu. AFC menyatakan bahwa pemilihan wasit telah melalui proses penilaian kualitas dan integritas, termasuk penggunaan teknologi VAR di fase tertentu.
Pihak konfederasi juga menegaskan bahwa tidak ada campur tangan eksternal terhadap keputusan pertandingan.
“Wasit bekerja secara independen, dan evaluasi dilakukan setelah setiap laga untuk memastikan standar tertinggi tetap terjaga,” lanjut pernyataan AFC.
Penjadwalan dan Venue Dipastikan Transparan
Selain soal perangkat pertandingan, isu penjadwalan juga menjadi perbincangan. Beberapa penggemar menilai bahwa beberapa tim memperoleh keuntungan jadwal pertandingan home dan away lebih awal, sementara tim lain menjalani jadwal tandang yang padat.
AFC menjelaskan bahwa proses tersebut telah disusun jauh sebelum kualifikasi dimulai, dengan mempertimbangkan logistik, kalender liga domestik, hingga faktor cuaca di berbagai negara Asia.
AFC juga menegaskan bahwa perubahan stadion atau negara tuan rumah hanya dilakukan atas dasar keamanan, kesiapan teknis, dan kondisi infrastruktur sesuai rekomendasi FIFA.
Komitmen terhadap Fair Play dan Transparansi
Untuk menghilangkan keraguan, AFC menyatakan siap terbuka terhadap pengawasan serta siap meningkatkan sistem evaluasi internal. Langkah-langkah yang diklaim sedang difokuskan meliputi:
- 
Standarisasi VAR di lebih banyak pertandingan 
- 
Pelatihan dan sertifikasi wasit secara berkala 
- 
Audit reguler terhadap proses administrasi kompetisi 
- 
Penggunaan panel independen untuk menangani protes pertandingan 
- 
Publikasi laporan transparansi pasca turnamen 
“Kami berkomitmen memberikan kompetisi yang adil sekaligus membangun lingkungan sepak bola yang profesional di seluruh Asia,” tegas AFC.
Respons Publik dan Federasi Nasional
Beberapa federasi sepak bola nasional menyambut baik klarifikasi tersebut, namun publik menilai AFC perlu memberi bukti nyata di lapangan. Diskusi soal transparansi kualifikasi Piala Dunia 2026 terus mengemuka, terutama mengingat meningkatnya ekspektasi terhadap perkembangan sepak bola Asia dan meningkatnya persaingan antarnegara di kawasan.
Komunitas sepak bola menuntut AFC tidak sekadar memberi pernyataan, tetapi juga memastikan implementasi regulasi berjalan efektif, termasuk meminimalisir keputusan kontroversial dan memastikan perlakuan yang setara kepada seluruh negara anggota.
Harapan Menjelang Fase Berikutnya
Dengan masih tersisa sejumlah pertandingan menuju Piala Dunia 2026, AFC berharap klarifikasi ini dapat meredakan spekulasi dan mengembalikan fokus kepada performa tim di atas lapangan. Para penggemar kini menantikan pertandingan-pertandingan berikutnya, terutama fase menentukan di putaran akhir yang akan memutuskan siapa saja wakil Asia untuk Piala Dunia mendatang.
Piala Dunia 2026 akan menjadi edisi pertama yang menghadirkan 48 tim, memberi Asia kuota lebih besar dan peluang lebih luas bagi negara-negara berkembang untuk meraih tiket ke pentas global. Dalam menghadapi momen bersejarah tersebut, AFC menegaskan tekadnya menjaga keadilan, transparansi, dan integritas sebagai fondasi utama kompetisi
