III. Menganalisis Format Baru 48 Tim: Dari 32 ke 48
Sebagai tambahan, format grup yang diubah secara fundamental mengubah dinamika kompetisi. Sistem 12 grup berisi empat tim memastikan bahwa hanya juara dan runner-up grup, ditambah delapan tim peringkat ketiga terbaik, yang melaju ke babak gugur. Dengan demikian, total pertandingan yang dimainkan akan meningkat drastis hingga mencapai 104 pertandingan. Skema ini menuntut setiap tim untuk mempertahankan konsentrasi penuh sejak laga pembuka.
Oleh karena itu, fase grup Piala Dunia 2026 dijamin menyajikan drama yang lebih intens dan persaingan yang ketat, sebab setiap poin menentukan nasib lolos atau gugur. Jumlah pertandingan yang banyak juga memberikan keuntungan finansial signifikan bagi FIFA, tetapi hal ini memicu kritik dari sebagian pihak. Mereka mengkhawatirkan beban fisik yang diderita oleh para pemain bintang, mengingat jadwal klub yang sudah padat.
Selain itu, penambahan pertandingan memperpanjang durasi turnamen, sehingga aspek kebugaran pemain menjadi faktor penentu terbesar. Bahkan, finalis turnamen kini memainkan delapan pertandingan, bukan lagi tujuh, karena adanya babak 32 besar. Peningkatan satu pertandingan ini menambah tekanan pada kedalaman skuad. Tim-tim terbaik di dunia kini perlu mempersiapkan rotasi pemain yang lebih cerdas dan efektif, mengingat jadwal yang padat.
Di sisi lain, babak 32 besar yang baru memberikan lapisan kegembiraan tambahan bagi penggemar. Babak ini secara langsung memperkenalkan lebih banyak laga eliminasi, sehingga potensi kejutan lebih besar di awal turnamen. Tim-tim kecil yang lolos sebagai peringkat ketiga terbaik kini memiliki kesempatan emas untuk menantang tim raksasa. Para komentator memprediksi bahwa skenario ini akan menciptakan tontonan yang jauh lebih mendebarkan.
IV. Jalur Kualifikasi yang Berubah: Peluang Emas untuk Semua Benua
Perluasan tim ke 48 juga secara langsung memengaruhi alokasi kuota bagi setiap konfederasi, sehingga persaingan kualifikasi menjadi jauh lebih sengit dan terbuka. Misalnya, kuota zona Asia (AFC) meningkat hampir dua kali lipat, dari 4,5 menjadi 8,5 tempat. Angka ini secara fundamental mengubah dinamika di Asia, memungkinkan negara-negara yang sebelumnya sulit lolos untuk memperjuangkan tempat mereka di Kanada-Meksiko-AS.
Di Afrika (CAF), jumlah tiket lolos langsung berlipat ganda dari lima menjadi sembilan, ditambah satu tempat playoff interkontinental. Peningkatan besar ini menciptakan optimisme baru di benua tersebut, mendorong lebih banyak negara untuk menginvestasikan sumber daya pada pembinaan usia muda. Akibatnya, kualifikasi Piala Dunia 2026 di Afrika menampilkan persaingan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Oleh karena itu, bagi zona CONCACAF (Amerika Utara), tiga slot lolos otomatis diberikan kepada tuan rumah (AS, Kanada, Meksiko). Meskipun demikian, konfederasi ini masih memperoleh tiga slot tambahan dan dua tempat playoff interkontinental. Kualifikasi di zona ini menawarkan kesempatan historis bagi negara-negara Karibia dan Amerika Tengah untuk mengamankan partisipasi yang langka di panggung dunia.
Selanjutnya, kuota Eropa (UEFA) juga mengalami penambahan moderat dari 13 menjadi 16 tim. Meskipun demikian, persaingan di Eropa tetap ketat, sebab benua ini menampung begitu banyak kekuatan sepak bola tradisional. Para penggemar menantikan bagaimana tim-tim Eropa mengatur strategi kualifikasi mereka, karena setiap pertandingan membawa bobot yang signifikan dalam perebutan tiket menuju Amerika Utara.