Jakarta — Harapan besar publik sepak bola Tanah Air untuk melihat Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia 2026 akhirnya harus pupus. Skuad Garuda yang diperkuat sejumlah pemain naturalisasi seperti Jay Idzes, Thom Haye, dan Rafael Struick, gagal menembus putaran final setelah perjalanan berat di babak kualifikasi zona Asia.

Meski perjuangan mereka sudah maksimal, hasil akhir tak berpihak kepada Indonesia. Kekalahan tipis di laga penentuan membuat peluang Garuda tertutup untuk tampil di ajang sepak bola paling bergengsi di dunia tersebut.

Namun, kegagalan itu tidak boleh menjadi alasan untuk menyerah. Sebaliknya, para pemain dan pelatih baru, Patrick Kluivert, kini dihadapkan pada tantangan berikutnya: membawa Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF 2026.


Patrick Kluivert Bawa Angin Segar

Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia disambut antusias oleh para penggemar. Mantan striker legendaris Barcelona dan timnas Belanda itu dikenal memiliki visi permainan menyerang dan disiplin taktik tinggi.

Kehadiran Kluivert diharapkan mampu mengubah mental dan gaya bermain Timnas Indonesia agar lebih modern dan efisien. Kluivert fokus membenahi penguasaan bola, pergerakan tanpa bola, dan transisi cepat yang masih menjadi kelemahan Timnas Indonesia.

“Indonesia punya potensi besar. Saya melihat pemain-pemain muda yang lapar akan kemenangan. Kegagalan ke Piala Dunia memang menyakitkan, tetapi itu bisa menjadi bahan bakar untuk bangkit,” ujar Kluivert dalam konferensi pers pertamanya di Stadion Utama Gelora Bung Karno.


Jay Idzes Jadi Pilar di Lini Belakang

Di bawah asuhan pelatih baru, peran Jay Idzes diyakini akan semakin vital. Bek kelahiran Belanda itu menjadi salah satu figur sentral di jantung pertahanan Indonesia. Dengan postur tinggi, kemampuan membaca permainan, dan ketenangan saat menguasai bola, Idzes disebut sebagai pemain yang bisa menjadi pemimpin di lapangan.

“Patrick Kluivert adalah pelatih yang punya pengalaman besar di Eropa. Kami semua termotivasi untuk bekerja lebih keras di bawah arahannya. Kami ingin membawa Indonesia juara,” ungkap Jay Idzes dalam sesi latihan di Senayan.

Selain Idzes, pemain seperti Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, Rafael Struick, dan Thom Haye juga diprediksi akan menjadi tulang punggung tim dalam kampanye menuju Piala AFF 2026.


Tekanan Publik Semakin Besar

Setelah kegagalan di kualifikasi Piala Dunia, tekanan publik terhadap PSSI dan para pemain meningkat tajam. Suporter menuntut perubahan nyata, bukan sekadar janji. Bagi mereka, Piala AFF 2026 harus menjadi ajang pembuktian bahwa sepak bola Indonesia benar-benar berkembang.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memahami ekspektasi tersebut. Ia menegaskan bahwa federasi akan mendukung penuh langkah Kluivert dengan program jangka panjang yang berfokus pada peningkatan kualitas pelatihan, fasilitas, dan regenerasi pemain.

“Kami percaya pada Patrick Kluivert dan para pemain. Target kami jelas: juara Piala AFF 2026. Kegagalan ke Piala Dunia harus menjadi pelajaran berharga untuk melangkah lebih matang,” tegas Erick dalam pernyataan resminya.


Misi Besar Menuju Piala AFF 2026

Dengan waktu persiapan yang cukup panjang, Kluivert akan memiliki kesempatan membangun sistem permainan yang solid dan efisien. Ia juga dikabarkan berencana mengadakan beberapa laga uji coba melawan tim-tim Asia dan Eropa agar para pemain terbiasa menghadapi tekanan tinggi.

Selain itu, PSSI tengah mengupayakan pemusatan latihan jangka panjang di luar negeri untuk memperkuat mental dan adaptasi pemain dengan gaya sepak bola internasional.

Target juara di Piala AFF 2026 bukan sekadar ambisi, tetapi kebutuhan untuk memulihkan kepercayaan publik. Indonesia sudah lima kali mencapai final Piala AFF (2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020), namun belum pernah mengangkat trofi.

Dengan kombinasi pemain muda potensial, pemain naturalisasi berpengalaman, dan tangan dingin Patrick Kluivert, publik berharap 2026 akan menjadi tahun bersejarah bagi sepak bola Indonesia.


Kegagalan menuju Piala Dunia 2026 memang meninggalkan luka, tetapi juga membuka babak baru. Di bawah asuhan Patrick Kluivert, Jay Idzes dkk diharapkan mampu bangkit, memperbaiki diri, dan membawa Timnas Indonesia menorehkan tinta emas di Piala AFF 2026.

Perjalanan tidak akan mudah, tetapi dengan semangat Garuda yang pantang menyerah, Indonesia punya alasan untuk percaya: mimpi menjadi juara bukan hal mustahil.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *