Bintang Muda Inter Terjebak di Bangku Cadangan, Tekanan Timnas Memuncak
Masa depan gelandang berbakat Inter Milan, Davide Frattesi, dikabarkan sedang di ujung tanduk. Sang pemain dikabarkan sedang mempertimbangkan langkah mengejutkan pada jendela transfer Januari mendatang. Alasan di baliknya? Sebuah laporan eksplosif dari La Gazzetta dello Sport mengungkapkan bahwa Frattesi merasa frustrasi dengan minimnya waktu bermain yang ia dapatkan bersama Nerazzurri, sebuah situasi yang mengancam posisinya di Timnas Italia menjelang Piala Dunia 2026.
Frattesi, yang dikenal dengan energinya yang tak kenal lelah dan kemampuan mencetak gol dari lini kedua, sejauh musim ini baru mencatatkan 363 menit bermain di semua kompetisi. Fakta mengejutkan menunjukkan ia hanya menjadi starter dalam tiga pertandingan pada musim 2025-2026. Data statistik bahkan menempatkannya di antara pemain dengan menit bermain paling sedikit di lini tengah Inter, hanya sedikit lebih unggul dari rekrutan baru, Andy Diouf.
Situasi ini jelas menimbulkan dilema besar bagi pemain seusia Frattesi, yang berada di puncak karir dan perlu konsistensi performa.
β½ Ambisi Azzurri Menggugah Keputusan
Piala Dunia 2026 adalah pemicu utama di balik kegelisahan Frattesi. Pemain ini memiliki ambisi besar untuk memastikan namanya masuk dalam skuad Azzurri jika Timnas Italia berhasil mengamankan tiket ke Amerika Utara. Agar mimpi itu tidak pupus, ia harus membuktikan diri secara reguler di level klub.
Kekhawatiran Frattesi sangat beralasan. Pelatih tim nasional tentu akan memprioritaskan pemain yang bermain secara konsisten di klubnya. Tanpa menit bermain yang cukup, ia berisiko besar dicoret, sebuah harga yang terlalu mahal untuk dibayar.
Bursa Transfer Mulai Panas: Peminat Elit Sudah Mengantre
Kualitas Frattesi tidak perlu diragukan, dan pasar transfer sudah mulai bereaksi. Gazzetta mencatat bahwa minat dari klub-klub top sudah terasa sejak musim panas lalu, meskipun tidak ada yang berhasil mencapai harga yang ditetapkan oleh Inter.
Namun, situasinya kini telah berubah. Beberapa raksasa Eropa, termasuk Atletico Madrid, serta pesaing domestik sengit seperti Napoli, AS Roma, dan Juventus, dilaporkan sudah mulai menjajaki ketersediaan sang gelandang.
Kiprah Frattesi di lapangan tengah yang dinamis dan agresif membuatnya menjadi komoditas panas. Keinginan sang pemain untuk bermain reguler kini menjadi kunci pembuka negosiasi bagi klub-klub peminat.
π‘οΈ Dilema Inter: Jual Mahal atau Lepas ke Pesaing?
Di satu sisi, Inter Milan sebenarnya enggan melepas Frattesi, terutama kepada klub rival langsung yang bersaing di papan atas Serie A. Sikap manajemen ini diperkirakan akan tetap kuat menjelang Januari. Melepas pemain berkualitas ke pesaing akan menjadi langkah mundur dalam perburuan Scudetto.
Namun, Inter juga telah menyiapkan langkah antisipatif. Jika Frattesi benar-benar berhasil memaksa kepergiannya, Nerazzurri telah mengarahkan pandangan mereka ke Morten Frendrup dari Genoa. Gelandang Denmark ini diperkirakan dapat didatangkan dengan mahar sekitar 20-25 juta euro, menjadikannya target utama sebagai pengganti potensial.
Fokus Utama Transfer Inter: Membentengi Pertahanan
Ironisnya, di tengah isu kepergian Frattesi, Inter Milan ternyata belum memprioritaskan penguatan lini tengah pada bursa transfer musim dingin. Laporan dari Calciomercato via L’Interista menyebutkan bahwa Nerazzurri telah menyiapkan dana antara 20-25 juta euro (sekitar Rp385 miliar hingga Rp482 miliar) yang dialokasikan sepenuhnya untuk lini pertahanan.
Keputusan ini menggarisbawahi prioritas Inter saat ini, yaitu memperkuat benteng pertahanan demi menjaga konsistensi di liga dan kompetisi Eropa.
π§± Proyeksi Pertahanan dan Eksodus Pemain
Target utama Inter dalam memperkuat lini belakang adalah mengubah status pinjaman Manuel Akanji dari Manchester City menjadi permanen. Inter dikabarkan siap merogoh kocek 15 juta euro (sekitar Rp289 miliar) untuk mengamankan tanda tangan bek asal Swiss tersebut.
Selain Akanji, beberapa nama bek tengah lainnya juga dikaitkan dengan Inter, seperti Marc Guehi yang tampil mengesankan, serta dua talenta muda Sassuolo, Tarik Muharemovic dan Jay Idzes. Minat terhadap Idzes, khususnya, menunjukkan bahwa Inter juga memperhatikan pasar pemain Asia Tenggara yang mulai menarik perhatian Eropa.
Di sisi lain, pergerakan di bursa transfer tidak hanya seputar pembelian. Inter juga dikabarkan akan melakukan perampingan skuad dengan melepas beberapa pemain. Tiga nama yang disebut-sebut akan dilepas adalah Piotr Zielinski, Andy Diouf, serta Tomas Palacios.
Jendela transfer Januari diprediksi akan menjadi periode yang sibuk dan krusial bagi Inter Milan. Keputusan terkait Frattesi akan berdampak pada ambisi klub di Serie A, sementara fokus pada lini pertahanan menunjukkan strategi yang jelas untuk mencapai keseimbangan tim.
Analisis Taktis Frattesi di Inter
Untuk memahami mengapa Frattesi kesulitan mendapatkan menit bermain, penting untuk melihat formasi Inter. Di bawah skema taktis pelatih Simone Inzaghi, lini tengah sering kali diisi oleh tiga gelandang sentral yang memiliki peran yang sangat spesifik dan membutuhkan konsistensi. Nicolo Barella, Hakan Calhanoglu, dan Henrikh Mkhitaryan telah menjadi pilihan utama yang hampir tak tergantikan. Kehadiran tiga pemain senior ini membuat rotasi menjadi minim, dan Frattesi harus puas menjadi opsi super-sub atau dimainkan hanya di pertandingan dengan tingkat kepentingan yang lebih rendah. Meskipun Frattesi menawarkan agresivitas vertikal dan kemampuan box-to-box yang luar biasa, stabilitas trio utama Inter terbukti lebih meyakinkan bagi Inzaghi. Jika Frattesi pindah, ia akan mencari klub yang menempatkannya sebagai poros utama dalam formasi, mirip dengan peran yang ia jalani sebelum bergabung dengan Inter.
Implikasi Kepergian Frattesi terhadap Transfer Frendrup
Apabila Frattesi benar-benar hengkang, Morten Frendrup dari Genoa menjadi target yang logis bagi Inter. Frendrup, gelandang bertahan asal Denmark, menawarkan profil yang berbeda dari Frattesi. Frendrup dikenal dengan kemampuan tekel, pemulihan bola, dan disiplin taktisnya yang tinggiβkualitas yang sangat dibutuhkan untuk menjadi pelapis atau pengganti jangka panjang bagi Marcelo Brozovic (meskipun Brozovic sudah hengkang, peran gelandang bertahan yang solid masih krusial). Harga 20-25 juta euro dinilai pantas untuk pemain muda dengan potensi besar seperti Frendrup, dan ini juga mengindikasikan bahwa Inter akan menggunakan dana penjualan Frattesi untuk mendanai sebagian besar transfer Frendrup, menjaga neraca keuangan klub tetap sehat. Kehadiran Frendrup akan memperkuat aspek defensif lini tengah Inter, selaras dengan fokus klub pada penguatan pertahanan secara keseluruhan.
Komitmen dan Kredibilitas Jurnalisme Olahraga
Dalam segala riak rumor dan spekulasi di bursa transfer, KOMPAS.com tetap teguh pada komitmen untuk menyajikan fakta jernih dari lapangan. Setiap laporan, baik itu terkait negosiasi transfer, strategi klub, maupun ambisi pribadi pemain seperti Frattesi, disajikan dengan integritas tinggi. Di era informasi yang cepat, kredibilitas sumber menjadi yang utama. Keputusan Davide Frattesi untuk mengejar waktu bermain demi mimpi nasional adalah cerminan dari tuntutan profesionalisme tertinggi dalam sepak bola modern, dan media bertugas untuk melaporkan tuntutan tersebut dengan akurat dan berimbang.
Kesimpulan Dinamis
Davide Frattesi kini berada di persimpangan jalan krusial. Keputusannya di Januari akan sangat menentukan tidak hanya karir klubnya tetapi juga potensi kehadirannya di panggung sepak bola dunia.




