1. Rusia – Sanksi akibat Invasi Ukraina
Pada tahun 2022, FIFA dan UEFA memutuskan melarang Rusia dari semua kompetisi internasional, termasuk Piala Dunia. Keputusan ini diambil setelah invasi Rusia ke Ukraina memicu kecaman global. Federasi sepak bola Rusia menolak tuduhan pelanggaran nilai sportivitas, namun sanksi tetap berlaku. Akibatnya, Rusia gagal mengikuti babak play-off Piala Dunia Qatar 2022.
2. Afrika Selatan – Masa Apartheid
Afrika Selatan menjadi salah satu contoh paling terkenal dari sanksi FIFA karena politik. Selama era apartheid, pemerintah menerapkan kebijakan rasis yang memisahkan warga berdasarkan warna kulit. FIFA menilai kebijakan ini bertentangan dengan prinsip kesetaraan dalam olahraga. Akibatnya, Afrika Selatan dilarang mengikuti semua ajang internasional, termasuk Piala Dunia, dari 1964 hingga 1992.
3. Yugoslavia – Perang Balkan
Pada awal 1990-an, pecahnya Perang Balkan memicu intervensi FIFA dan UEFA. Yugoslavia dilarang tampil di kompetisi internasional, termasuk Piala Dunia, karena konflik bersenjata yang menimbulkan krisis kemanusiaan. Sanksi ini diberlakukan sejalan dengan keputusan PBB yang melarang negara tersebut berpartisipasi di ajang olahraga global. Larangan dicabut setelah situasi politik mulai stabil.
Dampak Sanksi terhadap Dunia Sepak Bola
Pemberian sanksi kepada negara peserta bukan hanya memengaruhi tim nasional, tetapi juga berdampak pada pemain, pelatih, dan industri sepak bola domestik. Kompetisi lokal kehilangan dukungan sponsor, sementara pemain berbakat terhalang tampil di panggung internasional. Meskipun demikian, FIFA tetap menegaskan bahwa langkah ini perlu demi menjaga nilai-nilai universal olahraga.
Perdebatan atas Keputusan FIFA
Keputusan FIFA untuk menjatuhkan sanksi politik kerap memicu pro dan kontra. Sebagian pihak mendukung, dengan alasan bahwa olahraga harus mempromosikan perdamaian dan menolak diskriminasi. Namun, pihak lain menilai FIFA seharusnya tidak mencampurkan urusan politik dengan sepak bola. Perdebatan ini menunjukkan kompleksitas hubungan antara olahraga, politik, dan hukum internasional.
