Harapan besar Timnas Palestina untuk mencetak sejarah dan melaju ke Piala Dunia 2026 harus kandas dengan cara yang menyakitkan. Dalam laga penentuan melawan Oman, impian itu hancur hanya beberapa detik sebelum peluit akhir berbunyi.
Menapaki Jalur Berliku
Sejak awal babak kualifikasi, Palestina menunjukkan semangat juang luar biasa. Di tengah berbagai keterbatasan dan situasi politik yang sulit di tanah air mereka, skuad ini tetap mampu bersaing di level tinggi. Mereka bahkan sempat membuka peluang besar untuk melangkah ke babak play-off dengan hasil baik pada laga-laga sebelumnya.
Unggul Lebih Dulu, Keadaan Berbalik
Dalam pertandingan melawan Oman yang digelar di tempat netral, Palestina memimpin lebih dulu lewat gol yang dicetak di babak pertama. Pertahanan yang solid dan permainan disiplin membuat mereka mampu mempertahankan keunggulan hingga menit-menit akhir. Satu kaki sudah terasa menginjak ambang sejarah.
Namun, semuanya berubah di masa tambahan waktu.
Penalti di Menit Akhir
Saat waktu normal hampir habis, wasit memberikan hadiah penalti kepada Oman usai insiden di kotak penalti. Keputusan itu memicu perdebatan karena dianggap kontroversial oleh sebagian pihak. Pemain Oman yang menjadi eksekutor berhasil menyamakan kedudukan.
Skor 1-1 membuat Palestina gagal meraih tiket ke babak selanjutnya. Padahal, kemenangan di laga itu akan membawa mereka melaju ke ronde berikutnya dalam kualifikasi Piala Dunia.
Pahit Namun Membanggakan
Meski gagal lolos, perjalanan Palestina di kualifikasi ini tetap layak diapresiasi. Untuk pertama kalinya mereka menembus putaran ketiga kualifikasi zona Asia—tonggak sejarah baru bagi sepak bola Palestina. Di tengah tantangan non-olahraga yang begitu berat, tim ini mampu tampil dengan penuh kebanggaan dan semangat juang tinggi.
Lebih dari Sepak Bola
Bagi banyak warga Palestina, tim nasional mereka bukan hanya tentang pertandingan. Setiap laga menjadi simbol harapan dan identitas, di tengah realita kehidupan yang keras. Kekalahan ini tentu menyakitkan, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dan diperhitungkan di kancah internasional.
Penutup
Langkah Palestina mungkin terhenti, tetapi semangat mereka akan terus menjadi inspirasi. Dunia kini menyaksikan bahwa meskipun terjatuh di ujung jalan, mereka tidak akan berhenti bermimpi.