
Dalam sebuah konferensi pers yang digelar pagi tadi, Son Heung-min secara resmi mengumumkan kepergiannya dari Tottenham Hotspur. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda kepergian sang bintang asal Korea Selatan.
Meski begitu, Son menyatakan bahwa keputusan ini telah dipikirkannya sejak lama. Ia menegaskan bahwa ia ingin mencari tantangan baru dalam karier sepak bolanya sebelum usianya mencapai masa puncak performa terakhirnya.
Dengan wajah yang penuh emosi, Son berkata, “Tottenham akan selalu menjadi rumah saya.” Ucapan tersebut sontak membuat suasana menjadi haru, terlebih bagi para pendukung setia klub asal London tersebut.
Lebih lanjut, Son menambahkan bahwa ia tidak akan pernah melupakan dukungan luar biasa dari para fans Spurs. Menurutnya, atmosfer di Tottenham adalah salah satu yang terbaik yang pernah ia rasakan.
Perjalanan Son di Tottenham dimulai pada tahun 2015 ketika ia didatangkan dari Bayer Leverkusen. Sejak saat itu, ia menjadi tulang punggung tim dan mencetak banyak gol penting di berbagai kompetisi.
Selama berseragam Tottenham, Son telah mencatatkan lebih dari 350 penampilan dan mencetak lebih dari 140 gol. Statistik tersebut membuktikan betapa pentingnya peran dia dalam kesuksesan klub.
Namun, seperti banyak pemain besar lainnya, keinginan untuk mencoba hal baru tidak bisa dibendung. Maka dari itu, keputusan Son untuk hengkang tidak sepenuhnya mengejutkan bagi kalangan internal klub.
Sementara itu, pelatih Tottenham, Ange Postecoglou, mengungkapkan rasa hormatnya terhadap keputusan Son. Ia mengatakan bahwa keputusan tersebut adalah hak pribadi sang pemain dan harus dihargai.
Sebagai bentuk penghormatan, Tottenham akan menggelar pertandingan perpisahan untuk Son. Pertandingan tersebut akan diadakan di Tottenham Hotspur Stadium dan terbuka untuk seluruh fans.
Banyak spekulasi beredar mengenai klub tujuan Son berikutnya. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia telah diincar oleh klub-klub besar di Arab Saudi dan Liga Champions Asia.
Namun hingga kini, Son masih belum memberikan kepastian soal klub barunya. Ia menyebutkan bahwa fokusnya saat ini adalah menutup babak indah bersama Tottenham dengan penuh rasa syukur.
Reaksi dari para pendukung pun beragam. Banyak yang sedih, namun tak sedikit pula yang mendoakan agar Son sukses di klub barunya dan terus menunjukkan performa terbaiknya.
Dalam wawancara lanjutan, Son menyampaikan bahwa ia berharap Tottenham dapat terus berkembang tanpa dirinya. Ia percaya bahwa klub memiliki potensi besar untuk meraih gelar di masa depan.
Tidak hanya penggemar Tottenham, para pemain lawan pun memberikan ucapan perpisahan dan rasa hormat kepada Son. Ia dikenal sebagai pemain yang rendah hati dan profesional di dalam maupun luar lapangan.
Berbagai media internasional pun ramai membicarakan keputusan ini. Portal berita olahraga ternama seperti ESPN, BBC, dan Sky Sports menyoroti peristiwa ini sebagai akhir dari sebuah era.
Dalam dunia sepak bola modern, loyalitas adalah nilai yang langka. Maka dari itu, kepergian Son yang telah mengabdi selama satu dekade menjadi kisah yang menyentuh banyak kalangan.
Son Heung-min juga dikenal sebagai duta besar sepak bola Asia di Eropa. Perannya membawa inspirasi bagi banyak pemain muda dari Asia yang bercita-cita menembus liga top Eropa.
Dengan segudang prestasi dan keteladanan, Son tidak hanya meninggalkan lapangan, tetapi juga meninggalkan warisan berharga di Tottenham. Klub akan sangat merindukan kontribusinya.
Sebagai catatan, Son pernah membawa Tottenham ke final Liga Champions pada 2019. Meski gagal meraih trofi, pencapaian itu tetap dikenang sebagai salah satu momen terbaik klub.
Kini, para penggemar hanya bisa menunggu kabar resmi mengenai destinasi Son selanjutnya. Dimanapun ia bermain, sosoknya pasti akan menjadi pusat perhatian dan disambut dengan hangat.