Awal Pertandingan: City Mendominasi
Manchester City datang ke Amex Stadium dengan kepercayaan diri tinggi meski hasil di awal musim belum konsisten. Pep Guardiola menurunkan skuad utama dengan Erling Haaland di lini depan, didukung oleh Bernardo Silva dan Phil Foden. Sejak menit pertama, City langsung menekan pertahanan Brighton dengan penguasaan bola mencapai lebih dari 65%.
Tekanan itu berbuah hasil di menit ke-25. Phil Foden menusuk dari sisi kiri, melepaskan umpan silang rendah yang langsung disambar Haaland. Gol itu bukan hanya membuka keunggulan, tetapi juga mencatatkan rekor baru: Haaland kini mengoleksi 88 gol hanya dalam 100 pertandingan Premier League—sebuah pencapaian yang belum pernah diraih striker manapun sebelumnya.
Babak Kedua: Brighton Bangkit
Meski tertinggal, Brighton tidak menyerah. Pelatih muda Fabian Hürzeler membuat keputusan berani dengan melakukan empat pergantian pemain di awal babak kedua. Masuknya James Milner, Ansu Fati, dan Brajan Gruda mengubah ritme permainan. Brighton mulai berani memainkan bola dari kaki ke kaki, menekan City di lini tengah, dan memanfaatkan celah di sisi sayap.
Momentum datang pada menit ke-67. Serangan cepat Brighton membuat bola mengenai tangan Matheus Nunes di kotak penalti. Wasit tanpa ragu menunjuk titik putih. James Milner, yang kini berusia 39 tahun, maju sebagai eksekutor dan sukses mengecoh Ederson. Gol ini membuat Amex Stadium bergemuruh, sekaligus menandai Milner sebagai salah satu pencetak gol tertua sepanjang sejarah Premier League.
Menit-Menit Akhir: Gol Gruda yang Mengguncang
Manchester City mencoba merespons dengan memasukkan Julian Álvarez untuk menambah daya serang. Namun, justru Brighton yang lebih berbahaya dalam transisi. Ederson dipaksa melakukan beberapa penyelamatan penting dari tendangan Mitoma dan Fati.
Puncaknya terjadi di menit ke-89. Brajan Gruda, yang baru masuk sebagai pemain pengganti, menerima bola dari sayap kanan. Dengan tenang, ia melepaskan sepakan mendatar ke pojok gawang City. Bola meluncur mulus tanpa mampu dihentikan Ederson. Gol telat itu memastikan kemenangan dramatis 2–1 untuk Brighton, sekaligus memberikan luka mendalam bagi Guardiola.
Analisis Taktis
Pep Guardiola mengakui setelah pertandingan bahwa timnya kehilangan fokus setelah unggul. City terlalu cepat beralih ke bola panjang, meninggalkan identitas permainan mereka yang biasanya sabar dalam membangun serangan. Hal ini dimanfaatkan Brighton, yang justru makin percaya diri seiring jalannya laga.
Brighton patut mendapat kredit penuh. Keberanian Hürzeler melakukan pergantian besar di babak kedua mengubah jalannya pertandingan. Kehadiran Milner memberikan ketenangan dan semangat kepemimpinan, sementara pemain muda seperti Gruda menunjukkan mental baja di momen penting.
Dampak untuk Klasemen
Kekalahan ini membuat Manchester City hanya mengoleksi satu kemenangan dari tiga laga awal musim Premier League. Start yang buruk ini menjadi salah satu yang terburuk sepanjang era Guardiola. Jika tidak segera bangkit, City bisa tertinggal dari pesaing utama dalam perebutan gelar.
Sebaliknya, Brighton kini semakin percaya diri. Kemenangan atas sang juara bertahan bukan hanya tambahan tiga poin, tetapi juga sebuah pernyataan bahwa mereka siap menantang klub-klub besar di musim ini.
Highlight Pertandingan
-
Menit 25 – Erling Haaland cetak gol pembuka, rekor 88 gol dari 100 laga Premier League.
-
Menit 45 – Sundulan Akanji hampir menggandakan skor, tapi bola ditepis kiper Brighton.
-
Menit 55 – Brighton melakukan empat pergantian pemain, termasuk masuknya James Milner dan Brajan Gruda.
-
Menit 67 – Penalti James Milner sukses, skor berubah 1–1.
-
Menit 75 – Tembakan Ansu Fati ditepis Ederson dengan penyelamatan gemilang.
-
Menit 89 – Brajan Gruda cetak gol kemenangan Brighton, skor akhir 2–1.
Kesimpulan
Pertandingan ini menjadi pelajaran pahit bagi Manchester City. Dominasi dan rekor individu Haaland tidak cukup untuk mengamankan kemenangan tanpa fokus serta disiplin hingga akhir. Sementara itu, Brighton membuktikan diri sebagai tim yang bukan hanya berani, tapi juga cerdas secara taktis.
Dengan hasil ini, tekanan besar kini ada di pundak Guardiola untuk segera menemukan kembali ritme permainan City. Sedangkan bagi Brighton, kemenangan bersejarah ini menjadi modal besar untuk melangkah lebih jauh di Premier League musim ini.