Persiapan Irak di Fase Grup Ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Irak memasuki fase keempat (play-off) kualifikasi zona Asia untuk Piala Dunia 2026 dalam suasana penuh tantangan dan harapan besar. Setelah melewati babak ketiga dengan hasil yang membuat mereka finis di posisi ketiga atau keempat grup, langkah mereka menuju putaran keempat tidaklah mudah. Namun berbagai persiapan strategis dan perubahan manajerial menjadi kunci utama untuk meraih peluang lolos ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1986. Berikut analisis menyeluruh tentang bagaimana Irak mempersiapkan diri di fase Grup Ke-4 dan peluang-risikonya.
1. Format dan Situasi Papan Permainan
Sebelum membahas persiapan spesifik Irak, perlu dipahami dulu bagaimana format kompetisi di fase keempat:
-
Fase keempat melibatkan 6 tim dari zona Asia yang finish di posisi ketiga atau keempat di babak ketiga.
-
Keenam tim itu dibagi ke dalam dua grup, masing-masing tiga tim.
-
Pemenang tiap grup lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026.
-
Sementara tim yang finis kedua di tiap grup melaju ke babak play-off (kelima) untuk memperebutkan tempat di play-off antar konfederasi.
Irak masuk ke Grup B bersama dengan Arab Saudi (yang menjadi tuan rumah babak ini) dan Indonesia. Jadwal pertandingan dijadwalkan pada tanggal 8, 11, dan 14 Oktober 2025.
2. Pelatih Baru dan Filosofi Permainan
Salah satu langkah awal krusial Irak adalah pengangkatan pelatih baru.
-
Pada Mei 2025, Irak menunjuk Graham Arnold sebagai pelatih kepala menggantikan Jesus Casas, yang dipecat setelah Irak kalah dari Palestina dan performa di babak ketiga tidak konsisten.
-
Arnold memiliki pengalaman internasional dan telah membawa Australia ke fase knockout di Piala Dunia 2022. Namun ia juga menghadapi kritik karena performa Australia yang kurang meyakinkan di beberapa pertandingan awal kualifikasi setelah itu. Filosofi permainan yang diharapkan Arnold bawa adalah stabilitas defensif, efektivitas dalam mencetak gol dari peluang, dan memaksimalkan keunggulan psikologis, terutama dalam pertandingan kandang atau di venue yang relatif “netral” tapi dianggap menguntungkan.
3. Isu Lokasi dan Home Advantage
Irak juga mengajukan permohonan untuk menjadi tuan rumah salah satu grup di fase keempat. Reuters Mereka menekankan bahwa mereka siap secara organisasi, keamanan, dan finansial, dengan dukungan pemerintah dan lembaga negara. Reuters
Namun, keputusan akhirnya adalah Grup B dipusatkan di Arab Saudi, yang memberikan Saudi keuntungan sebagai tuan rumah. Ini mengurangi potensi “home advantage” bagi Irak, yang bisa saja mendapatkan dukungan besar jika bermain di Basra atau Baghdad—yang memiliki tradisi kuat dan dukungan suporter yang banyak.
4. Analisis Lawan dan Tantangan Teknis
Arab Saudi
-
Sebagai tuan rumah grup, Arab Saudi memiliki motivasi besar dan keuntungan lapangan serta fasilitas yang lebih terjamin. Saudara ini juga termasuk tradisi kuat dalam kualifikasi Asia, memiliki skuad yang relatif stabil dan pemain-pemain berpengalaman.
-
Irak harus mengantisipasi tekanan dari Saudi, baik secara fisik maupun mental, terutama di pertandingan langsung melawan mereka.
Indonesia
-
Indonesia bisa menjadi lawan yang lebih “ringan” dibanding Saudi, tetapi tidak boleh diremehkan. Ada gap kualitas, tetapi faktor-faktor seperti cuaca, kondisi lapangan, tekanan, dan suasana pertandingan bisa memengaruhi performa.
-
Irak harus memastikan bahwa mereka tampil fokus, tidak menganggap remeh Indonesia, dan mencetak gol sebanyak mungkin dalam pertandingan ini untuk menjaga keunggulan selisih gol jika diperlukan.
5. Komposisi Pemain dan Kesiapan Fisik
Irak memiliki beberapa pemain diaspora atau yang bermain di liga luar negeri, yang membawa pengalaman tambahan. Sebelumnya artikel menyebut bahwa banyak pemain Irak berada di liga-liga Eropa, Timur Tengah dan Asia, yang membantu mereka membawa standar permainan dan mentalitas internasional. The Guardian
Kesiapan fisik menjadi aspek penting:
-
Jadwal pertandingannya padat, serta adanya faktor perjalanan dan adaptasi terhadap cuaca / waktu lokal jika bermain di Arab Saudi.
-
Kondisi lapangan, cuaca (panas, kelembapan), dan kemungkinan ketinggalan fisik dibanding lawan jika persiapan tidak cukup matang.

6. Taktik & Strategi Permainan
Beberapa strategi yang kemungkinan akan ditekankan Irak:
-
Pertahanan Kompak dan Transisi Cepat
Mengingat bahwa Saudi mungkin menguasai bola lebih banyak dan memiliki tekanan dari awal, Irak perlu menahan dengan rapi, tidak memberi ruang di lini tengah, dan memanfaatkan counterattack. -
Efektivitas dalam Penyelesaian
Setiap peluang harus dimaksimalkan, terutama melawan Indonesia, sementara melawan Saudi peluang mungkin lebih jarang dan harus diselesaikan dengan mental tinggi. -
Penguasaan Lini Tengah
Meskipun mungkin kurang pengalaman terhadap tim-tim top Asia, penguasaan lini tengah memungkinkan kontrol tempo dan mengurangi kerawanan di pertahanan. -
Mentalitas dan Pengelolaan Tekanan
Sebagai tim yang terakhir tampil di World Cup adalah pada 1986, tekanan dari publik besar. Pelatih dan staf harus menjaga mental pemain agar tidak tertekan di saat-saat penting.
7. Isu Non-Teknis
Beberapa hal non-teknis yang memengaruhi kesiapan Irak:
-
Logistik & Dukungan Pemerintah: IFA (Federasi Sepakbola Irak) menyatakan kesiapan dalam hal keamanan, fasilitas dan finansial untuk mendukung tim.
-
Transparansi & Moral Publik: Ada tuntutan agar proses seleksi, penyusunan jadwal, dan keputusan administratif dilakukan transparan agar tidak memicu ketidakpuasan publik atau gangguan moral pemain.
-
Kondisi Infrastruktur: Stadion, latihan, fasilitas medis dan pemulihan harus dalam kondisi baik. Juga akomodasi dan transportasi, terutama jika Irak melakukan kamp latihan di luar negeri untuk adaptasi terhadap kondisi Saudi.
8. Kekuatan & Kelemahan Irak
Kekuatan
-
Pengalaman pemain luar negeri yang membawa standar profesional dan exposure terhadap kompetisi yang lebih tinggi.
-
Pelatih baru yang punya visi dan pengalaman internasional. Graham Arnold punya catatan membawa Australia ke fase lanjutan, sehingga bisa membawa pendekatan yang lebih matang. Motivasi tinggi: tidak lolos ke Piala Dunia sejak 1986 menjadi beban sekaligus dorongan besar. Harapan rakyat besar, ini bisa menjadi bahan bakar mental.
Kelemahan
-
Keterbatasan home advantage karena tidak jadi tuan rumah babak ini, atau jika tuan rumah adalah Saudi maka Irak harus bermain dalam kondisi yang mungkin kurang menguntungkan.
-
Tekanan mental: harapan besar bisa jadi beban, terutama jika ada hasil buruk awal.
-
Konsistensi: babak ketiga menunjukkan bahwa Irak sempat meredup di beberapa pertandingan; menjaga konsistensi menjadi masalah.
-
Kedalaman skuad: jika ada cedera atau suspensi, apakah Irak punya pemain pengganti yang berkualitas di semua posisi?
9. Peluang dan Proyeksi
Melihat semua faktor, berikut proyeksi peluang Irak:
-
Lolos Langsung: Masih memungkinkan jika Irak bisa mendominasi pertandingan melawan Indonesia dengan kemenangan besar dan mengambil poin maksimal dari pertandingan melawan Saudi, terutama jika mencuri poin di Saudi. Tapi ini berat.
-
Posisi Kedua dan Play-off: Salah satu skenario realistis adalah Irak finis di posisi kedua dan kemudian harus berjuang di babak kelima play-off. Dari situ masih ada jalan ke Piala Dunia, tapi lebih panjang dan berisiko tinggi.
-
Risiko Eliminasi Lebih Awal: Jika Irak gagal meraih kemenangan melawan Indonesia atau kalah besar terhadap Saudi, selisih gol dan mental bisa merosot, yang bisa membawa tim ke posisi tersingkir.
10. Kesimpulan
Persiapan Irak di fase Grup Ke-4 kualifikasi Piala Dunia 2026 menunjukkan bahwa mereka berada di pintu peluang yang ideal — punya potensi besar, pelatih yang punya visi, dan dukungan yang cukup. Namun jalan masih panjang, dan margin kesalahan kecil bisa berakibat besar. Keberhasilan Irak akan sangat bergantung pada:
-
Bagaimana Arnold bisa segera membangun kerangka permainan yang solid dan mental juang yang kuat;
-
Pemanfaatan setiap pertandingan — terutama melawan Indonesia sebagai kesempatan “wajib menang” dan pertandingan melawan Saudi sebagai momen pembuktian;
-
Bagaimana tim mengelola tekanan, konsistensi performa, dan salah satu kemenangan penting di laga kunci.
Jika semua elemen ini bisa digabungkan, bukan tidak mungkin Irak akan kembali ke stage Piala Dunia dan mengakhiri penantian panjang lebih dari 35 tahun. Namun jika ada kegagalan pada salah satu aspek—teknikal, mental, atau administrasi—maka peluang itu bisa sirna.
Di produksi oleh: prediksiscore.net