Pratama Arhan Tetap Setia Dukung Timnas Indonesia Meski Tak Dipanggil Patrick Kluivert
Pratama Arhan kembali menjadi sorotan publik sepak bola Indonesia. Bukan karena aksinya di lapangan, melainkan karena ketidakhadirannya dalam daftar pemain Timnas Indonesia untuk putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Meski namanya tidak dipanggil pelatih Patrick Kluivert, bek kiri berusia 23 tahun itu menunjukkan sikap dewasa dengan tetap memberikan doa dan dukungan penuh untuk perjuangan Skuad Garuda.
Tetap Tenang Meski Tak Dipanggil Patrick Kluivert
Ketika banyak pemain merasa kecewa atau bahkan meluapkan emosinya di media sosial, Pratama Arhan justru memilih sikap yang berbeda. Ia menyampaikan dukungannya secara terbuka untuk Timnas Indonesia yang sedang berjuang merebut tiket menuju Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
“Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada tim nasional Indonesia yang bertanding di babak keempat kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Meski kali ini saya tidak masuk dalam daftar pemain, saya tetap berharap tim bisa sukses dan melangkah sejauh mungkin,” ujar Arhan dengan penuh ketulusan.
Sikap ini membuat banyak pendukung Timnas merasa salut. Bagi mereka, Arhan membuktikan bahwa cinta kepada Merah Putih tak selalu harus ditunjukkan dengan bermain di lapangan. Doa, semangat, dan harapan tulus juga menjadi energi positif bagi rekan-rekannya yang kini berjuang.
Perjalanan Karier yang Penuh Pasang Surut
Arhan bukan sosok asing di Timnas Indonesia. Sejak era kepelatihan Shin Tae-yong, ia menjadi salah satu pemain langganan di sektor kiri pertahanan. Aksinya dengan lemparan ke dalam jarak jauh dan kecepatan menyisir sayap sempat menjadi senjata andalan Garuda. Bahkan, ia pernah mencetak gol penting di ajang Piala AFF yang membuat namanya semakin populer di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air.
Namun, masa kejayaan itu tampaknya mulai bergeser. Sejak kedatangan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala, Arhan belum pernah sekali pun mengenakan seragam Garuda di bawah arahannya. Terakhir kali ia membela Timnas Indonesia adalah pada Piala AFF 2024, ketika tim masih ditangani Shin Tae-yong. Setelah itu, meski tampil reguler di level klub, namanya belum lagi terpanggil.
Patrick Kluivert Panggil 28 Pemain, Tanpa Arhan
Untuk menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert memanggil 28 pemain terbaik versinya. Daftar tersebut berisi sejumlah nama yang sudah familiar seperti Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, hingga Elkan Baggott. Namun, nama Pratama Arhan tetap tidak masuk dalam radar sang pelatih asal Belanda itu.
Keputusan ini tentu menimbulkan tanda tanya besar. Banyak penggemar bertanya-tanya mengapa Arhan tidak dilirik, padahal ia masih muda dan punya pengalaman internasional cukup banyak. Spekulasi pun bermunculan, mulai dari alasan taktis hingga kebutuhan strategi berbeda yang ingin diterapkan Kluivert.
Namun, di balik perdebatan itu, Arhan sendiri tidak menunjukkan kekecewaan berlebihan. Ia tetap profesional dengan menghormati keputusan pelatih.
Grup Berat Menanti Timnas Indonesia
Di putaran keempat, Timnas Indonesia tergabung dalam Grup B bersama dua tim kuat: Arab Saudi dan Irak. Grup ini disebut-sebut sebagai salah satu yang cukup berat karena dihuni tim-tim berpengalaman di level internasional. Untuk bisa lolos langsung ke Piala Dunia 2026, Indonesia harus menjadi juara grup.
Tugas ini jelas tidak mudah, mengingat Arab Saudi merupakan tim langganan Piala Dunia dengan catatan prestasi mentereng. Begitu juga Irak yang memiliki skuad penuh talenta muda sekaligus pengalaman bermain di level Asia. Namun, harapan tetap terbuka, karena sepak bola selalu penuh kejutan.
Jika Indonesia finis di posisi kedua, jalan menuju Piala Dunia belum sepenuhnya tertutup. Dua runner-up grup masih mendapat kesempatan bermain di putaran kelima. Pada fase itu, mereka akan saling bertemu dalam format kandang dan tandang. Pemenang dari duel tersebut akan memastikan tiket ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Arhan Tetap Menjadi Bagian dari Garuda
Meski saat ini tidak ada dalam daftar pemain, Arhan tetap dianggap sebagai bagian penting dari sejarah Timnas Indonesia. Dukungan moral yang ia berikan menjadi bukti bahwa loyalitas kepada tim nasional tidak hanya diukur dari jumlah menit bermain.
Bagi para penggemar, sosok Arhan tetap punya tempat tersendiri. Banyak yang percaya, cepat atau lambat, ia akan kembali dipanggil apabila mampu menunjukkan performa konsisten di klub. Selain itu, usianya yang masih 23 tahun memberi harapan bahwa karier internasionalnya belum selesai.
Harapan untuk Timnas Indonesia
Perjalanan menuju Piala Dunia memang tidak mudah, tetapi semangat para pemain, pelatih, dan suporter menjadi modal penting. Dukungan dari sosok seperti Arhan bisa menambah energi positif bagi tim yang kini tengah berjuang.
Masyarakat sepak bola Indonesia berharap agar skuad asuhan Patrick Kluivert bisa menunjukkan performa terbaik. Terlepas dari segala keterbatasan, keberanian Garuda untuk menantang tim-tim besar Asia patut diapresiasi.
Jika berhasil lolos, ini akan menjadi sejarah baru karena untuk pertama kalinya Indonesia tampil di Piala Dunia setelah penantian panjang sejak 1938. Bayangan ribuan suporter Merah Putih yang memenuhi stadion di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tentu menjadi motivasi besar.
Doa dari Seorang Patriot
Ketidakhadiran Pratama Arhan di skuad kali ini bukanlah akhir dari segalanya. Justru, sikapnya yang tetap mendoakan keberhasilan Timnas Indonesia menjadi contoh bagaimana seorang pemain profesional harus bersikap.
Ia menunjukkan bahwa patriotisme tidak melulu soal tampil di lapangan, melainkan juga tentang memberi semangat, menjaga sikap, dan tetap percaya bahwa Merah Putih bisa berkibar di panggung dunia.
Arhan mungkin absen di putaran keempat, tetapi dukungannya akan selalu hadir, baik melalui doa maupun semangat yang ia sebarkan. Dan siapa tahu, pada kesempatan berikutnya, ia kembali dipercaya untuk mengenakan seragam Garuda dan membantu mewujudkan mimpi Indonesia tampil di Piala Dunia 2026.