Timnas Indonesia harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari Iraq dalam laga lanjutan Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia (Grup B) yang digelar tadi malam. Meski tampil cukup solid sepanjang pertandingan, satu gol tunggal Irak di babak kedua memupus harapan Garuda untuk membawa pulang poin penting dari laga tandang tersebut.

Berikut analisis lengkap penyebab kekalahan Timnas Indonesia di laga ini.


1. Strategi Patrick Kluivert yang Kurang Berani

Patrick Kluivert menurunkan formasi yang cenderung defensif di awal laga dengan hanya satu striker murni. Strategi ini memang membuat Indonesia bertahan lebih rapat, tetapi membatasi kreativitas serangan.
Pergantian pemain baru dilakukan setelah kebobolan, padahal Indonesia butuh tekanan ofensif lebih awal untuk mengimbangi intensitas Irak. Keputusan ini menjadi sorotan karena Indonesia baru mulai menyerang agresif di 10 menit terakhir.

 


🧱 2. Gol Akibat Konsentrasi Menurun

Gol tunggal Irak tercipta pada menit ke-72 lewat situasi bola mati. Kesalahan kecil dalam antisipasi bola udara membuat pemain Irak mampu menyambar bola dan mencetak gol.
Kehilangan fokus di momen-momen krusial seperti ini menjadi faktor yang sering menghantui Indonesia dalam pertandingan besar. Meski secara permainan cukup seimbang, satu kesalahan kecil bisa berujung fatal di level kualifikasi dunia.


⚙️ 3. Dominasi Irak di Lini Tengah

Irak terlihat unggul dalam penguasaan bola, terutama di sektor tengah. Duet gelandang mereka mampu memutus aliran bola dari Ivar Jenner dan Marc Klok, sehingga serangan Indonesia kerap terhenti di tengah lapangan.
Patrick Kluivert tampak mencoba mengimbangi dengan pressing cepat, namun Irak mampu mengatasinya dengan pergerakan bola yang lebih efektif. Hal ini membuat Indonesia lebih sering bertahan ketimbang membangun serangan berbahaya.


💨 4. Transisi Serangan yang Terlalu Lambat

Saat mendapatkan bola, Indonesia sering kehilangan momentum karena transisi dari bertahan ke menyerang berlangsung lambat. Umpan-umpan ke depan sering tertahan atau tidak akurat, membuat Irak dengan mudah menutup ruang.
Padahal, ketika melakukan serangan balik cepat, Indonesia beberapa kali mampu mengancam, terutama lewat sayap kiri yang diisi Ragnar Oratmangoen. Namun, tanpa penyelesaian yang tajam, peluang tersebut terbuang sia-sia.


🧤 5. Penampilan Solid Irak dan Dukungan Publik Basra

Bermain di Stadion Internasional Basra, Irak tampil percaya diri di depan puluhan ribu pendukungnya. Dukungan suporter dan kondisi lapangan yang familiar membuat mereka lebih tenang dalam mengontrol permainan.
Kiper Irak juga tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan penting, terutama saat menggagalkan tendangan bebas Asnawi Mangkualam di menit ke-80 yang hampir berbuah gol penyeimbang.


🧠 6. Faktor Mental dan Tekanan Laga Tandang

Bermain di kandang lawan dengan atmosfer tinggi jelas memberi tekanan besar. Beberapa pemain muda Indonesia terlihat gugup di awal pertandingan, terutama saat menghadapi pressing cepat Irak.
Meski perlahan mulai tenang di babak kedua, tekanan psikologis sempat membuat pola permainan Indonesia tidak berkembang maksimal.


Penyebab Kekalahan 0-1 dari Irak memang menyakitkan, tetapi bukan tanpa pelajaran. Pertahanan Indonesia tampil cukup baik, namun efektivitas serangan dan fokus di momen penting masih menjadi masalah utama.
Dengan evaluasi yang tepat dari Patrick Kluivert, Timnas Indonesia masih punya peluang besar untuk bangkit di laga berikutnya.


📅 Jadwal Berikutnya Timnas Indonesia – Kualifikasi Piala Dunia 2026

  • Indonesia vs Jepang – 17 Oktober 2025

  • Australia vs Indonesia – 14 November 2025

  • Indonesia vs Arab Saudi – 19 November 2025

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *