Flamengo sukses menjadi penguasa Amerika Selatan. Pada final Copa Libertadores 2025 di Estadio Monumental U Marathon, klub asal Rio de Janeiro itu menundukkan Palmeiras dengan skor tipis 1-0, Minggu (30/11) waktu setempat.
Gol tunggal Danilo menjadi pembeda dalam laga yang berlangsung keras dan penuh tensi sejak menit awal.
Kemenangan ini terasa spesial bukan hanya karena diraih atas sesama raksasa Brasil, tetapi juga karena lahir melalui sosok yang sarat pengalaman.
Danilo, mantan pemain Real Madrid, Manchester City, dan Juventus, tampil sebagai pahlawan dalam momen paling menentukan. Sundulannya pada menit ke-67 menjadi penentu takhta benua.
Bagi Flamengo, trofi ini mengukuhkan dominasi mereka di level kontinental, sekaligus mencatatkan gelar Copa Libertadores keempat dalam sejarah klub.
Sementara itu, bagi Danilo pribadi, malam final berubah menjadi panggung prestise yang mematri namanya dalam buku sejarah.
Danilo Jadi Pembeda di Laga Ketat
Final berlangsung sengit sejak awal, dengan ketegangan menanjak setelah insiden antara Bruno Fuchs dan Erik Pulgar yang berujung adu penalti.
Pulgar bahkan sempat berada dalam ancaman kartu merah karena menginjak pemain Palmeiras, tetapi ia beruntung lolos dari hukuman berat. Kedua tim saling menyerang, namun tidak ada gol tercipta hingga turun minum.
Flamengo kemudian mengambil kendali di babak kedua. Serangan mereka akhirnya menuai hasil ketika Giorgian de Arrascaeta melepaskan umpan sepak pojok akurat, disambut Danilo dengan sundulan keras yang merobek gawang Palmeiras.
Mantan bek Manchester City dan Juventus itu pun menjadi pahlawan kemenangan Flamengo di final Copa Libertadores.
Danilo Catat Rekor Prestisius
Palmeiras sejatinya punya peluang emas untuk menyamakan skor. Vitor Roque, yang masuk final dengan koleksi empat gol di turnamen ini, gagal memaksimalkan peluang terbuka pada menit ke-89 setelah tembakannya dari jarak dekat diblok.
Di sisi lain, Danilo menutup malam itu dengan torehan bersejarah. Ia menjadi sosok pertama yang memenangkan dua Liga Champions dan juga dua Copa Libertadores dalam karier profesionalnya.
Catatan itu diraih bersama Flamengo (2025), Real Madrid (2017), Real Madrid (2016), Santos (2011).
Danilo melengkapi catatan apik itu dengan dua gol pada empat laga final yang dia menangkan. Sebelum membobol gawang Palmeiras, Danilo membobol gawang Penarol di final Copa Libertadores 2011 dan membawa Santos menang 2-1.
Flamengo Warisan Abadi Danilo di Benua Baru

Kemenangan Flamengo atas Palmeiras di final Copa Libertadores 2025 bukan hanya sekadar penambahan trofi, tetapi juga penegasan bahwa pengalaman Eropa yang matang dapat menjadi faktor pembeda krusial di panggung Amerika Selatan. Keputusan Danilo untuk kembali ke Brasil setelah berkarier di klub-klub elite Eropa terbukti jenius. Ia tidak hanya membawa kualitas teknis, tetapi juga mentalitas juara yang ditempa di bawah tekanan kompetisi sekelas Liga Champions.
Gol sundulan pada menit ke-67 itu adalah simfoni dari timing yang sempurna dan kekuatan yang terukur—sebuah masterclass dari seorang veteran. Bagi para penggemar Rubro-Negro, momen tersebut melahirkan pahlawan baru yang mampu merangkai sejarah. Danilo kini berdiri sejajar dengan legenda-legenda klub yang pernah membawa Flamengo ke puncak tertinggi benua, mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemain Brasil paling berprestasi yang pernah menyeberang antar-benua dalam sejarah sepak bola. Flamengo dan Danilo, sebuah perpaduan yang menghasilkan dominasi sejati.
