Japan : Sejarah Baru di Tengah Ekspansi 48 Tim

Japan national football team

Jepang Resmi Lolos ke FIFA World Cup 2026: Sejarah Baru di Tengah Ekspansi 48 Tim

Pada Kamis 20 Maret 2025, tim nasional Jepang sukses menorehkan sejarah: mereka menjadi tim non-tuan rumah pertama yang memastikan tiket ke Piala Dunia 2026. Ini terjadi setelah kemenangan 2-0 atas Bahrain national football team di Saitama Stadium. Al Jazeera+4News24+4Kyodo News English+4
Kemenangan itu sekaligus mengukuhkan catatan bahwa Jepang akan tampil di turnamen Piala Dunia ke-delapan berturut-turut sejak debut mereka di edisi 1998. Business Standard+1

Berikut adalah gambaran lengkap: bagaimana Jepang mencapai poin ini, apa artinya dalam konteks ekspansi 48 tim, dan apa tantangan yang menunggu ke depan.

1. Jalur Kualifikasi & Latar Belakang

Jepang berada di Grup C babak akhir kualifikasi Asia bersama beberapa rival berat. Mereka tampil impresif dengan catatan kemenangan nyaris sempurna — sampai saat menang atas Bahrain, Jepang hanya menelan satu hasil imbang di grup tersebut. Inside World Football+2Kyodo News English+2

Pada laga menentukan, Jepang memasang line-up yang cukup senior dengan pemain yang aktif di liga Eropa, dan pada babak kedua melakukan perubahan yang langsung berdampak:

• Daichi Kamada masuk sebagai pengganti dan mencetak gol pembuka menit ke-66. Kyodo News English+1

• Takefusa Kubo menutup kemenangan dengan gol pada menit ke-87, memastikan tiket ke Piala Dunia. Times of Malta Sport

Pelatih Hajime Moriyasu menegaskan bahwa mereka tahu tugasnya belum selesai — “bukan hanya untuk lolos, tapi untuk berkembang sebagai tim.” Al Jazeera

2. Signifikansi Ekspansi 48 Tim Piala Dunia

Turnamen Piala Dunia 2026 akan menjadi yang pertama dengan format 48 tim, dibandingkan 32 tim sebelumnya. Ini berarti banyak negara akan punya kesempatan lebih besar, dan kualifikasi menjadi kompetitif.

Dengan lolosnya Jepang lebih awal, mereka masuk ke antara tim‐pionir yang memanfaatkan sistem baru ini. Ada beberapa dampak penting:

• Jepang menunjukkan konsistensi tinggi di level Asia — memanfaatkan peluang yang terbuka lewat ekspansi.

• Lolos lebih awal memungkinkan mereka fokus kepada persiapan kompetitif di turnamen besar daripada hanya melewati kualifikasi.

• Sistem 48 tim memberi tekanan dan peluang baru — Jepang harus mengubah mindset dari “cukup lolos” menjadi “bersaing dan menembus babak lanjut”.

3. Mengapa Ini Penting untuk Jepang

Beberapa alasan mengapa pencapaian ini jadi momen besar untuk sepak-bola Jepang:

a. Konsistensi global
Delapan penampilan kontin­u pada turnamen Piala Dunia menandakan bahwa Jepang telah stabil di level atas. Ini bukan hanya lolos, tapi menjaga standar.

b. Momentum bagi generasi pemain
Pemain seperti Kubo dan Kamada menggambarkan generasi yang masih bisa berkembang. Kualifikasi awal memberi mereka lebih banyak waktu persiapan.

c. Memanfaatkan peluang ekspansi
Dengan banyak slot tersedia di Asia dan sistem grup, Jepang bisa lebih cepat memastikan tiket — dan itu mereka lakukan.

4. Tantangan ke Depan

Meski lolos sudah jadi langkah besar, tantangan Jepang belum berakhir:

• Beradaptasi dengan tekanan besar: Penampilan terbaik di Piala Dunia membutuhkan stabilitas mental dan tak hanya kualifikasi. Jepang harus memastikan performa puncak di turnamen tersebut.

• Meningkatkan kualitas lawan: Di turnamen 48 tim, kualitas lawan bakal tinggi dan ragam. Jepang harus siap menghadapi tim dari berbagai benua dan gaya.

• Mengatur persiapan secara matang: Dengan terkonfirmasi lebih awal, manajemen tim, taktikal, dan persiapan fisik berpotensi menjadi pembedanya.

• Target bukan sekadar tampil: Kalau selama beberapa edisi sebelumnya Jepang mungkin puas dengan lolos, kini target harus lebih besar—lolos dari grup, mencapai babak gugur, bahkan semifinal.

5. Kesimpulan

Lolosnya Jepang ke Piala Dunia 2026 bukan hanya berita bagus untuk tim itu sendiri, tapi juga refleksi dari pekerjaan jangka panjang pembangunan sepak-bola mereka: pengembangan pemain, infrastruktur, dan konsistensi di kompetisi internasional.

Dengan format 48 tim, peluang terbuka lebih lebar — namun kompetisi juga semakin keras. Jepang sudah melangkah ke depan; sekarang mereka harus membuktikan bahwa mereka bukan hanya peserta, tapi calon penantang serius.