“Saya telah memberikan segalanya untuk sepak bola. Kini saatnya saya menutup bab ini dengan hati penuh syukur.”
– Ivan Rakitic, saat mengumumkan pensiunnya
Babak Akhir Karier Sang Maestro
Dunia sepak bola kembali kehilangan salah satu jenius lapangan tengah. Ivan Rakitic, gelandang elegan asal Kroasia yang dikenal karena visi permainan tajam dan loyalitas tanpa batas, resmi menyatakan pensiun dari dunia sepak bola profesional. Keputusan ini diumumkannya melalui akun media sosial pribadinya pada tanggal 5 Juli 2025, dan seketika membuat dunia sepak bola bergetar.
Dalam unggahan emosionalnya, Rakitic menuliskan pesan perpisahan yang membuat para penggemar menitikkan air mata. “Ini bukan keputusan mudah, tapi saya tahu saat ini adalah waktu yang tepat,” tulisnya. Ribuan komentar mengalir, dari fans, legenda sepak bola, hingga mantan rekan setim.
Dari Möhlin ke Puncak Dunia
Lahir di Rheinfelden, Swiss, pada 10 Maret 1988, Ivan Rakitic merupakan putra dari orang tua Kroasia yang hijrah ke Swiss. Karier sepak bolanya dimulai di klub kecil di Möhlin sebelum bakatnya dilirik oleh FC Basel. Tak butuh waktu lama, dunia mengenalnya sebagai permata baru sepak bola Eropa.
Rakitic menjalani debut profesional bersama Basel pada usia 17 tahun. Ketajaman visi bermain, umpan-umpan mematikan, serta kemampuan bertahan dan menyerang secara seimbang menjadikannya gelandang serbabisa. Tak heran jika klub-klub besar seperti Schalke 04, Sevilla, hingga raksasa Barcelona berebut jasanya.
Puncak Karier di Barcelona
Jika ada satu periode yang paling dikenang dari karier Rakitic, maka itu adalah saat ia berseragam FC Barcelona. Ia didatangkan pada 2014 dari Sevilla, menggantikan Cesc Fabregas yang hengkang. Di bawah asuhan Luis Enrique, Rakitic langsung nyetel dengan trio maut MSN (Messi, Suarez, Neymar) dan menjadi jantung lini tengah Blaugrana.
Pada musim perdananya (2014/15), Rakitic mencetak sejarah. Ia membantu Barcelona meraih treble winners – La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions. Bahkan, di final Liga Champions melawan Juventus, Rakitic mencetak gol pembuka yang membawa Barca unggul lebih dulu.
Selama enam musim di Barcelona, Rakitic mencatatkan lebih dari 300 penampilan dan memenangkan:
-
4 gelar La Liga
-
4 Copa del Rey
-
1 Liga Champions
-
1 Piala Dunia Antarklub
-
1 Piala Super UEFA
Jiwa Kroasia, Pengorbanan Total
Meski lahir di Swiss dan sempat memperkuat Timnas U-21 Swiss, Rakitic memilih membela tanah leluhurnya, Kroasia. Keputusan ini sempat menuai pro dan kontra, namun tak pernah disesalinya.
Rakitic melakukan debut untuk Timnas Kroasia pada 2007. Namun momen paling mengharukan datang pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Bersama Luka Modric, Mario Mandzukic, dan kawan-kawan, ia membawa Kroasia mencapai final Piala Dunia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Selama turnamen tersebut, Rakitic tampil luar biasa. Ia menjadi algojo penalti yang menentukan kemenangan Kroasia dalam dua laga adu penalti krusial, melawan Denmark dan Rusia. Ketenangannya di titik putih membuatnya dijuluki “Ice Man” oleh media Eropa.
Sayangnya, Kroasia harus puas sebagai runner-up usai dikalahkan Prancis 4-2 di partai final. Meski begitu, Rakitic telah mengukir namanya dalam sejarah Kroasia selamanya.
Momen-Momen Terbaik Ivan Rakitic
Berikut beberapa momen legendaris Rakitic yang tak akan pernah dilupakan:
1. Gol Final Liga Champions 2015
Rakitic mencetak gol pertama untuk Barcelona di final melawan Juventus. Gol ini membuka jalan bagi kemenangan 3-1 dan memastikan treble.
2. Penalti Dingin vs Rusia – Piala Dunia 2018
Dalam adu penalti perempat final, Rakitic menjadi penendang terakhir yang memastikan Kroasia ke semifinal. Raut wajahnya tak berubah sedikit pun saat mengeksekusi.
3. Pengabdian di Sevilla
Rakitic punya hubungan emosional dengan Sevilla. Ia dua kali membela klub ini (2011–2014 dan 2020–2024), bahkan sempat menjadi kapten dan membawa mereka menjuarai Liga Europa 2014.
4. Selebrasi “Hormat” di Piala Dunia
Setelah mencetak penalti penentu melawan Denmark, Rakitic melakukan selebrasi hormat ke tribun penonton—gestur yang dianggap sebagai penghormatan kepada para fans dan rekan setim.
Reaksi Dunia Sepak Bola
Berita pensiunnya Ivan Rakitic langsung mendapat respons dari berbagai pihak:
-
Luka Modric, sahabat sekaligus duet lini tengah di Timnas Kroasia:
“Saya kehilangan partner terbaik saya. Bersamamu, lini tengah Kroasia jadi tak tergoyahkan. Terima kasih untuk semuanya, brate.”
-
Lionel Messi, mantan rekan setim di Barcelona:
“Ivan adalah pemain yang tak tergantikan. Dia bekerja keras, bermain cerdas, dan tak pernah mementingkan diri sendiri.”
-
Sevilla FC, dalam pernyataan resmi:
“Ivan bukan hanya legenda klub. Dia bagian dari sejarah kami. Selalu ada tempat untukmu di sini.”
Statistik Karier Ivan Rakitic
| Kategori | Jumlah |
|---|---|
| Klub | FC Basel, Schalke, Sevilla, Barcelona |
| Total Penampilan Klub | 845+ pertandingan |
| Gol Klub | 105+ gol |
| Timnas Kroasia | 106 caps, 15 gol |
| Gelar Juara | 17 trofi besar (nasional & internasional) |
| Assist Karier | 120+ assist (semua kompetisi) |
Apa Selanjutnya untuk Ivan Rakitic?
Meski telah pensiun sebagai pemain, Rakitic tak menutup kemungkinan akan tetap aktif di dunia sepak bola. Dalam wawancaranya terakhir dengan media Kroasia, ia menyebutkan ingin menjadi pelatih atau bekerja di balik layar klub.
“Saya ingin membagikan pengalaman saya kepada generasi muda. Sepak bola memberi saya segalanya, kini saatnya saya membalas,” ujarnya.
Ia juga disebut-sebut tengah menjalin komunikasi dengan Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) untuk mengisi posisi dalam tim nasional U-21 sebagai asisten pelatih.
Warisan Seorang Rakitic
Ivan Rakitic bukan sekadar pemain hebat. Ia adalah simbol kerja keras, dedikasi, dan loyalitas. Dalam dunia sepak bola yang kini penuh glamor dan ego, Rakitic adalah oase ketenangan dan profesionalisme.
Ia bukan pemain yang suka mencari sorotan. Namun dalam diamnya, ia selalu menjadi elemen penting di tim manapun ia bermain. Ia tahu kapan harus tampil, kapan harus bekerja dalam bayang-bayang.
Warisan Rakitic akan terus hidup—di lapangan, di hati para fans, dan di sejarah sepak bola dunia.
Kesimpulan: Selamat Jalan, Maestro
Dengan pensiunnya Ivan Rakitic, dunia sepak bola kehilangan salah satu gelandang terbaik yang pernah ada. Seorang pemain yang tidak hanya hebat secara teknis, tapi juga luar biasa secara etika, kepemimpinan, dan hati.
Selamat jalan, Rakitic. Dunia tak akan pernah melupakanmu.
